Peristiwa Daerah

Bupati Pantau Normalisasi Sungai Mbah Gepuk untuk Atasi Banjir Sidoarjo

Rabu, 29 Oktober 2025 - 14:38 | 1.36k
Rombongan Bupati Sidoarjo Subandi saat meninjau normalisasi sungai Mbah Gepuk, Desa Balongdowo Kecamatan Candi untuk mengantisipasi terjadinya banjir. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)
Rombongan Bupati Sidoarjo Subandi saat meninjau normalisasi sungai Mbah Gepuk, Desa Balongdowo Kecamatan Candi untuk mengantisipasi terjadinya banjir. (FOTO: Syaiful Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Warga di Desa Balongdowo dan Balonggabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, harus siap-siap setiap kali hujan turun. Sudah bertahun-tahun mereka menghadapi banjir yang datang dari luapan Sungai Mbah Gepuk, sungai yang kini kondisinya makin dangkal.

Ketua RT 2 RW 1 Balongdowo, M. Khoiruman, mengatakan air sungai akan cepat meluap setiap kali hujan deras mengguyur. Karena posisi sungai lebih tinggi dibanding permukiman, air pun langsung masuk ke jalan kampung dan rumah warga.

Advertisement

“Kalau hujan setiap hari, banjirnya bisa sampai seminggu baru kering,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (29/10/2025).

Khoiruman menyambut baik langkah Pemkab Sidoarjo yang mulai melakukan normalisasi Sungai Mbah Gepuk. Ia berharap, dengan pembersihan sungai ini, genangan air tidak lagi berlangsung lama.

“Kalaupun banjir, semoga cepat surut,” ucapnya yang juga dikenal sebagai nelayan Kupang.

Bupati Turun ke Lapangan

Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung meninjau kondisi sungai, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Dwi Eko Saptono. Keduanya menyusuri aliran sungai sejauh empat kilometer menggunakan perahu, mulai dari Balongdowo hingga Kalipecabean.

Di sepanjang sungai, tampak alat berat bekerja mengeruk lumpur dan membersihkan tumbuhan liar yang menutupi permukaan air.

meninjau-normalisasi-sungai-Mbah-Gepuk.jpg

“Ini bagian dari langkah cepat untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan. Hari ini sekitar 1,8 kilometer sudah selesai dinormalisasi,” kata Subandi.

Ia menargetkan, normalisasi di wilayah rawan banjir seperti Tanggulangin, Taman, Candi, dan Porong bisa tuntas dalam satu bulan ke depan.

Menurut Subandi, saat ini ada sembilan alat berat yang dikerahkan di berbagai titik. Jika jumlah itu belum cukup, Pemkab Sidoarjo siap menambah dengan menyewa alat tambahan.

“Waktunya sudah mepet. Kalau kurang alat, mau tidak mau harus sewa,” tegasnya.

Satu alat berat, kata dia, hanya mampu menormalisasi sekitar 150 meter sungai jika medan cukup berat akibat endapan lumpur dan tumbuhan liar.

Subandi juga menginstruksikan Dinas PUBMSDA dan para camat untuk aktif memantau wilayah masing-masing. “Kalau ada persoalan seperti banjir, harus segera disikapi dan dicari solusinya,” katanya.

Ia memastikan pengerjaan normalisasi sungai akan terus dipantau setiap minggu agar tidak ada hambatan di lapangan. “Saya tidak ingin warga menderita karena kebanjiran,” ucapnya. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES