Peristiwa Daerah

Atap Asrama Ponpes di Situbondo Ambruk Belasan Santri Jadi Korban, Begini Kata Pengasuh

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:59 | 3.94k
Kondisi Asrama putri Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Ra setelah atapnya ambruk (FOTO: Oky for TIMES Indonesia)
Kondisi Asrama putri Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Ra setelah atapnya ambruk (FOTO: Oky for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Atap Asrama Pondok Pesantren (PP) Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Ra di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo ambruk Rabu (29/10/2025). 

Kejadian yang memakan belasan korban santri putri tersebut terjadi dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. 

Advertisement

Asrama putri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Ra ambruk, ambruk diduga akibat hujan deras disertai angin kencang. 

Pengasuh Ponpes, Kiai Muhammad Hasan Nailul Ilmi menyatakan, peristiwa nahas terjadi saat para santri tengah beristirahat di dalam asrama. 

Cuaca ekstrem yang berlangsung cukup lama membuat sebagian struktur bangunan tak mampu menahan terpaan angin.

Sebelumnya santri memang mendengar ada suara setelah gempa kedua beberapa pekan lalu. 

“Cuma tidak ada retakan jadi santri tidak melapor kepada pondok. Ya, hari ini tepat anak-anak tidur langsung roboh," ujarnya.

Kiai Hasan menambahkan, di dalam asrama terdapat 19 santri putri saat bangunan itu ambruk. Seorang santri bernama Putri meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB.

"Ada 11 orang luka-luka, di antaranya 4 orang dibawa ke RSUD Besuki, 2 orang ke Jatimed, dan 6 lainnya dirawat di Puskesmas Besuki," katanya.

Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren. Pihak pondok kini tengah berkoordinasi dengan pemerintah dan aparat terkait untuk melakukan penanganan serta memastikan keselamatan para santri yang lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES