Peristiwa Daerah

Diduga Keracunan MBG, 800 Siswa SMK Kandeman Alami Diare dan Mual

Jumat, 31 Oktober 2025 - 17:58 | 2.91k
Seorang siswi SMK Kandeman Kabupaten Batang mendapatkan pertolongan untukdibawa ke RSUD Batang setelah diduga menyantap makanan program MBG, di Batang, Jumat (31/10/2025). (FOTO: ANTARA/Kutnadi)
Seorang siswi SMK Kandeman Kabupaten Batang mendapatkan pertolongan untukdibawa ke RSUD Batang setelah diduga menyantap makanan program MBG, di Batang, Jumat (31/10/2025). (FOTO: ANTARA/Kutnadi)

TIMESINDONESIA, BATANG – Sekitar 800 siswa dari total 1.546 siswa SMK Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami gejala keracunan diduga setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian pada Jumat (31/10/2025) ini menyebabkan sebagian besar siswa menderita diare dan mual, dengan satu orang sempat menjalani observasi medis.

Kepala SMK Kandeman Yulianto mengonfirmasi insiden tersebut. "Memang ada satu yang dirawat di RSUD namun sebagian sebesar sudah dipulangkan ke rumah masing-masing siswa," jelas Yulianto. Meski demikian, pihaknya menahan diri untuk menyimpulkan penyebab pasti sebelum hasil uji laboratorium keluar.

Advertisement

"Jadi, kami belum berani bisa menyampaikan apakah kasus keracunan tersebut karena MBG atau apa belum berani menyampaikan sambil menunggu hasil laboratorium," tambah Yulianto. Menu yang diduga bermasalah meliputi tahu bakso, daging ayam, dan sayuran yang disajikan melalui program MBG.

Konfirmasi juga datang dari pihak rumah sakit. Direktur RSUD Kabupaten Batang Any Rusydiati menyatakan, "Ada satu anak tadi masuk sekitar pukul 11.40 WIB dan menjalani observasi karena mengalami gejala mual-mual dan diare tetapi tidak ada yang menjalani rawat inap." Koordinasi telah dilakukan dengan Puskesmas Kandeman dan seluruh siswa yang terkena dampak telah diizinkan pulang.

Pihak sekolah terus melakukan pemantauan intensif. "Pihak sekolah saat ini masih melakukan penyisiran dan apabila nanti ada siswa yang harus menjalani rawat inap kami siap untuk menanganinya," pungkas Any. Investigasi mendalam terus dilakukan untuk mengidentifikasi sumber masalah dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES