Peristiwa Daerah

Juara 1 Lomba Menulis Opini, Dr Moh. Ahsan Shohifur: TIMES Indonesia Ruang Inspirasi Literasi

Senin, 03 November 2025 - 21:45 | 972
Dr. Moh. Ahsan Shohifur saat menerima penghargaan sebagai juara 1 lomba menulis opini HSN 2025 TIMES Indonesia, Senin (03/11/2025).
Dr. Moh. Ahsan Shohifur saat menerima penghargaan sebagai juara 1 lomba menulis opini HSN 2025 TIMES Indonesia, Senin (03/11/2025).

TIMESINDONESIA, MALANG – Dr. Moh. Ahsan Shohifur, M.Pd., Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya (UNESA), berhasil meraih Juara 1 Lomba Menulis Opini Hari Santri 2025 yang diselenggarakan oleh TIMES Indonesia melalui program Kopi TIMES. 

Dalam karyanya yang berjudul “Pesantren, Oase Kesalehan di Era Polusi Informasi”, Ahsan mengangkat peran pesantren sebagai sumber kesejukan moral dan spiritual di tengah derasnya arus informasi digital.

Advertisement

Dalam pernyataannya, Ahsan menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kesempatan yang diberikan TIMES Indonesia kepada para penulis untuk menyalurkan gagasan melalui ajang literasi nasional ini.

“Puji syukur alhamdulillah, terima kasih atas kesempatan yang luar biasa diberikan oleh TIMES Indonesia dalam rangka kegiatan menulis opini yang bertepatan pada Hari Santri Nasional 2025,” ungkapnya.

Ahsan-Shohifur-2.jpg

Menurutnya, kegiatan menulis opini yang digagas TIMES Indonesia merupakan langkah nyata dari sebuah media dalam menumbuhkan ekosistem literasi yang hidup.

“Kegiatan ini adalah langkah nyata sebuah media yang memfasilitasi para penulis, akademisi, santri, mahasiswa, dan semua yang tertarik dengan kepenulisan untuk menyalurkan ide dan gagasannya. Agar ide tersebut tidak berhenti pada angan-angan, tetapi melalui media, tulisan itu bisa menembus ruang dan waktu. Sehingga ide yang ditulis dapat dinikmati oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun,” jelasnya.

Ahsan menilai bahwa menulis opini tidak hanya sekadar aktivitas intelektual, tetapi juga latihan batin yang menumbuhkan kepekaan dan kejernihan berpikir.

“Menulis opini melatih untuk meningkatkan sensitivitas batin. Hasil olah batin tersebut diformulasikan menjadi gagasan yang epik. Kejernihan hati yang terus dilatih akan menghasilkan tulisan yang seolah memiliki ‘nyawa’ di dalamnya,” tuturnya.

Ia menegaskan, TIMES Indonesia berhasil menjadi wadah ekspresi dan pengabdian gagasan bagi para penulis, terutama dari kalangan santri.

“TIMES Indonesia berhasil memfasilitasi para penulis, khususnya yang berlatar santri, untuk menyuarakan gagasannya guna memberi khazanah pengetahuan yang adhiluhung,” tambahnya.

Momentum Hari Santri Nasional, lanjut Ahsan, menjadi waktu yang tepat untuk menyampaikan gagasan bernilai kebangsaan melalui tulisan. Sebab, menulis sejatinya merupakan bentuk pengabdian diri yang akan meninggalkan jejak kebaikan dan pengetahuan.

“Menulis sejatinya adalah piranti untuk pengabadian diri. Karena ide besar itu dimulai dari hal kecil dan dilakukan sekarang. Menulis opini mungkin hanya langkah kecil, tetapi jika terus dikembangkan akan memberikan dampak yang signifikan,” ujarnya.

Ahsan menutup dengan apresiasi kepada TIMES Indonesia atas konsistensinya membangun budaya literasi yang sehat dan mencerahkan di tengah derasnya informasi digital.

“Terima kasih kepada TIMES Indonesia atas kolaborasi yang apik. Semoga sinergi ini terus terjalin demi mewujudkan dampak yang baik bagi masyarakat. Karena lalu lalang informasi hari ini sering membuat gelimpungan pengetahuan yang tak pasti. TIMES Indonesia mengambil langkah untuk memberi arah baru, cara pandang baru, serta inspirasi yang terus berkembang,” pungkasnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hainorrahman
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES