Mantan PKK, The Real Program Perkuat Kemandirian dan Jiwa Tangguh Perempuan Kepala Keluarga
          TIMESINDONESIA, BLITAR – Jumlah perempuan kepala keluarga terus meningkat seiring bergesernya tatanan sosial budaya dalam masyarakat Indonesia. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Blitar mempunyai program nyata untuk memperkuat posisi mereka dengan pelatihan Mandiri Tangguh Perempuan Kepala Keluarga (Mantan PKK).
"Terima kasih para mentor , kata-kata para mentor jadi inspirasi saya. Sukses bukan hanya milik orang kaya, tapi semua punya hak sama, asal mau bekerja keras. Terima kasih saya sudah bisa jualan dan bisa menghidupi anak-anak saya".
Advertisement
Ini adalah chating Dwi Utami di aplikasi percakapan grup alumni peserta Program Mantan PKK tahun 2024 lalu. Warga Kecamatan Wonodadi ini adalah seorang ibu yang harus menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal dunia.
Bagi Dwi, program Mantan PKK menjadi penyemangat hidupnya. Karena usai mengikuti pelatihan pembuatan kue, dia membuka usaha katering makanan siap saji hingga kue kering. Pesanan terus mengalir hingga dia tidak mengalami kesulitan ekonomi untuk menghidupi anak-anaknya. Dwi adalah potret keberhasilan Program Mantan PKK, diantara perempuan kepala keluarga lain yang berjuang untuk kemandirian kehidupannya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga tergolong tinggi. Pada 2014, hanya ada 14,73% perempuan yang menjadi kepala rumah tangga. Lambat laun hingga 2020 terus mengalami kenaikan hingga 15,82%. Barulah pada 2021 hingga 2023 terakhir angkanya menurun. Data per 2023, ada sebanyak 12,73% perempuan Indonesia alias 1-2 perempuan dari 10 orang menjadi kepala rumah tangga.
Fakta inilah yang menginspirasi Disnaker Pemkab Blitar membuat program pemberdayaan dengan meningkatkan kapasitas perempuan kepala keluarga melalui pelatihan Mandiri Tangguh Perempuan Kepala Keluarga (Mantan PKK). Seleksi ketat dilakukan dengan visi pengentasan kemiskinan bagi perempuan kepala keluarga. Pendaftar yang sudah pernah menjadi peserta pada batch sebelumya, tidak bisa mendaftar lagi pada batch tahun ini.
Adapun kriteria peserta Program Mantan PKK  adalah sebagai berikut : 
1. Perempuan yang suaminya meninggal
2. Perempuan yang bercerai
3. Perempuan lajang yang menafkahi diri sendiri dan/atau keluarganya
4. Perempuan yang ditelantarkan oleh suami
5. Perempuan yang suaminya sakit menahun
6. Perempuan bersuami yang menjadi pencari nafkah
7. Perempuan bersuami namun suaminya merantau mencari nafkah di luar daerah.
Program Mantan PKK ini sudah digelar sejak tahun 2024 lalu. Animo masyarakat Kabupaten Blitar sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan jumlah pendaftar yang mencapai ratusan orang dalam dua hari. Namun karena terbatasnya dana, peserta Mantan PKK dibatasi hanya sebanyak 30 orang per batchnya.
"Kami ingin memberikan motivasi berwirausaha bagi perempuan kepala keluarga. Memberikan mental block supaya mereka keluar dari zona nyaman. Output kegiatan yang diharapkan adalah terbentuknya wirausaha baru dari kalangan perempuan kepala keluarga. Jadi mereka semakin mandiri dan tangguh," kata Kepala Disnaker Pemkab Blitar, Ivong Berttyanto kepada Times Indonesia, Selasa (4/11/2025).

Untuk batch kedua tahun 2025, pelatihan Mantan PKK rencananya kembali digelar pertengahan bulan Nopember ini. Namun materi pelatihan berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni pembuatan Frozen food. Para peserta akan menjalani pelatihan selama tiga hari berturut-turut dengan mentor berkompeten di bidangnya masing-masing. Pelatihan dirancang secara bertahap dan padat manfaat.
Menurut Ivong, kalau sekedar praktek membuat produk, mereka bisa belajar dari mana saja. Yang penting itu mereka harus mengerti posisinya seperti apa di dunia ketenagakerjaan. Dunia kerja sulit menerima posisi mereka, ada persyaratan batasan usia, pendidikan dan kompetensinya.
"Apa yang harus mereka lakukan agar tidak jadi pengangguran. Tugas kami, membangun mental health dan wawasan mereka untuk membuka usaha," terangnya.
Pada hari pertama, peserta mendapat materi penguatan mental atau blocking mental agar lebih percaya diri dan siap keluar dari zona nyaman. Hari kedua diisi dengan praktik membuat produk frozen food. Sedangkan pada hari ketiga, peserta belajar strategi pemasaran online dan offline serta cara mengelola keuangan usaha secara sederhana namun efektif.
"Kegiatan kami harus mengacu pada uotput. Hasil evaluasi program ini, animo sangat banyak dan outputnya ada 50 persen lebih alumni peserta Mantan PKK tahun 2024 lalu bisa membuka usaha sendiri. Sudah bisa jualan dan bertahan sampai sekarang," pungkasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Imadudin Muhammad | 
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |