Peristiwa Daerah

Berkat Kota Malang, Menteri Ekraf Sebut Jatim Jadi Prioritas Pengembangan Ekonomi Kreatif

Sabtu, 08 November 2025 - 16:04 | 1.91k
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat membuka ICCF 2025 di Malang Creative Center. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat membuka ICCF 2025 di Malang Creative Center. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 resmi dibuka di Malang Creative Center (MCC), Sabtu (8/11/2025). Kota Malang kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang bergengsi yang digelar oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) tersebut.

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya yang hadir langsung menyebut, ICCF menjadi bukti nyata besarnya potensi dan kolaborasi ekonomi kreatif (ekraf) di Jawa Timur.

Advertisement

“Semangat Malang Raya ini menunjukkan bagaimana kreativitas dapat menyatukan daerah-daerah sekitarnya untuk mendorong kebangkitan ekonomi,” ujar Riefky, Sabtu (8/11/2025).

Menurutnya, potensi ekraf di Jawa Timur, khususnya Kota Malang, tergolong luar biasa. Presiden RI, Prabowo Subianto bahkan telah menetapkan provinsi ini sebagai salah satu wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional.

“Jawa Timur termasuk lima besar provinsi dengan nilai investasi dan ekspor ekraf tertinggi di Indonesia,” ungkapnya.

Teuku-Riefky-Harsya.jpgMenteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Riefky menegaskan pentingnya sinergi antara komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Kolaborasi, katanya, menjadi kunci agar pelaku ekraf di daerah mampu berkembang secara kompetitif dan memiliki perlindungan hak kekayaan intelektual yang kuat.

Ia juga menjelaskan, Kemenparekraf bersama Kementerian Dalam Negeri telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif.

“Targetnya, hingga akhir 2025 akan ada 28 provinsi dan sekitar 80 kabupaten/kota yang memiliki nomenklatur dinas ekonomi kreatif, baik berdiri sendiri maupun bergabung dengan dinas lain,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha turut mengapresiasi penyelenggaraan ICCF di Kota Malang. Ia menilai, ajang ini berhasil memperkuat jejaring komunitas kreatif dan menumbuhkan semangat kolaborasi antar daerah.

“ICCN telah menjadi inspirasi bagi kementerian untuk terus memperkuat sinergi antara budaya dan ekonomi kreatif,” ujar Giring.

Giring menekankan pentingnya memasukkan unsur budaya lokal dalam setiap produk kreatif sebagai nilai pembeda. Ia juga menyebut, pemerintah tengah memperjuangkan tempe agar diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda.

“Tempe adalah produk asli Indonesia yang menjadi kebanggaan dan harus didorong sebagai komoditas ekspor beridentitas budaya,” tegasnya.

Disisi lain, Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menegaskan komitmen Pemkot Malang menjadikan kotanya sebagai rumah bersama bagi pelaku ekraf nasional.

“Sejak 2023 hingga 2025, lebih dari 13 ribu event terselenggara di MCC, melibatkan 216 kolaborator, 2.867 pelaku ekraf, dan memberi manfaat bagi sekitar 708 ribu masyarakat,” terang Ali.

Ia menambahkan, keberhasilan MCC telah mengantarkan Kota Malang meraih predikat Kota Kreatif UNESCO bidang Media Arts pada Oktober 2025.

“Kami akan terus menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai nafas utama pertumbuhan ekonomi Kota Malang,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES