Peristiwa Daerah

Konsultasi Memori Kolektif Bangsa, Inisiasi Ikon Sejarah Hamid Rusdi di Kabupaten Malang

Minggu, 09 November 2025 - 11:45 | 1.80k
Forum konsultasi memori kolektif bangsa bersama stakeholder, dalam rangka inisiasi ikon sejarah kepahlawanan Mayor Hamid Rusdi di Kabupaten Malang, di Ruang Panji Kantor Pemkab Malang. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)
Forum konsultasi memori kolektif bangsa bersama stakeholder, dalam rangka inisiasi ikon sejarah kepahlawanan Mayor Hamid Rusdi di Kabupaten Malang, di Ruang Panji Kantor Pemkab Malang. (Foto: Amin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Mengingat dan menghidupkan api semangat kepahlawanan Mayor Hamid Rusdi dikupas dalam forum Konsultasi Memori Kolektif Bangsa (MKB), yang dilangsungkan di Ruang Rapat Panji, Kantor Pemkab Malang, Sabtu (8/11/2025) kemarin. 

Kegiatan bertema 'Aspirasi Memori Kolektif Bangsa' ini menghadirkan pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Malang dan Bakesbangpol Kabupaten Malang. 

Advertisement

Selain itu, juga hadir memberikan atensi penjelasannya dari pihak Dinas Pertanahan dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Kabupaten Malang. Hadir pula, perwakilan keluarga dari Hamid Rusdi. 

Forum konsultasi ini menyusul inisiasi ikon sejarah Pahlawan Hamid Rusdi, yang diketahui berasal dan dibesarkan dari Kabupaten Malang. Tepatnya, dari Desa Sumbermanjing Kulon Kecamatan Pagak Kabupaten Malang. 

"Kegiatan hari ini tindak lanjut dari sarasehan dan napak tilas kepahlawanan Mayor Hamid Rusdi yang kami gelar beberapa waktu sebelumnya. Muncul kesadaran dan harapan bersama, bahwa di Kabupaten Malang harus ada pengingat tentang perjuangan Hamid Rusdi," terang Budi Hartono, Wakil Ketua I Paguyuban Amartya Bhumi Kepanjian, yang menjadi penggagas inisiasi Ikon Sejarah Hamid Rusdi. 

Dalam forum konsultasi Aspirasi Memori Kolektif Bangsa ini, dibahas beberapa poin penting. Diantaranya, terkait rasionalisasi ide mengangkat Sejarah Perjuangan Hamid Rusdi, serta adanya bentuk pengingat kolektif di Sumbermanjing Kulon Pagak. 

Menurut Budi, harapan memori kolektif Hamid Rusdi di Kabupaten Malang bisa berupa monumen, museum pustaka, dan taman terbuka atau ruang publik bertema sejarah Hamid Rusdi.

Dikatakan, konsultasi dan penguatan akan terus dilakukan sebagai bahan untuk kemudian disampaikan juga dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Kabupaten Malang. 

Dalam kesempatan ini, pihak perwakilan keluarga Mayor Hamid Rusdi juga turut hadir, yang diwakili dua orang. Anang Widodo, selaku juru bicara keluarga memastikan rumah H. Umar Rusdi di Desa Sumbermanjing Kulon, merupakan tempat Hamid Rusdi kecil dibesarkan. 

Anang juga menyebutkan silsilah keluarga H. Umar Rusdi, yang tinggal di Desa Sumbermanjing Kulon Pagak, dimana Hamid Rusdi merupakan putra ke-4 dari 8 bersaudara dari pasangan keluarga tersebut. 

"Kami pastikan Mayor Hamid Rusdi adalah anak keempat. Nah, pejuang Hamid Rusdi bersama Abdul Rozaq, adik kandung sekaligus putra bungsu keluarga H. Umar Rusdi, yang ikut berjuang dan tertembak pasukan Belanda. Ada saksi mata keluarga kami yang bisa diwawancarai nanti," ungkapnya. 

Pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Malang, Hardy D.P menyampaikan, arsip Memori Kolektif Bangsa terkait Hamid Rusdi di Kabupaten Malang bisa diusulkan menjadi arsip nasional, dengan terlebih dahulu dittetapkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). 

"Kami apresiasi dan siap mendukung inisiasi MBK Hamid Rusdi di Pagak ini. Kami akan fasilitasi untuk diusulkan sebagai arsip nasional. Nanti perlu dibuat lebih tematik usulannya, dan ada syarat dan tahapan yang harus dilalui," terang Hardy. 

Sebagai data pendukung, salah satunya dari keluarga Hamid Rusdi sebagai sumber melalui wawancara, juga benda-benda yang berkaitan yang masih ada dan sudah ditemukan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES