Peristiwa Daerah

UB Ungkap Peran Strategis di Balik Status Malang sebagai Kota Kreatif Media Arts UNESCO

Minggu, 09 November 2025 - 14:22 | 1.05k
Salah satu sudut Kampung Kayutangan Heritage. Kawasan ini tidak hanya menjadi ikon wisata, tapi menjadi pusat kreativitas warga. (foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Salah satu sudut Kampung Kayutangan Heritage. Kawasan ini tidak hanya menjadi ikon wisata, tapi menjadi pusat kreativitas warga. (foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGUniversitas Brawijaya (UB) menegaskan kontribusinya dalam keberhasilan Kota Malang meraih predikat UNESCO Creative City of Media Arts, sebuah pengakuan internasional yang menempatkan Malang sejajar dengan kota-kota kreatif dunia.

Peran perguruan tinggi ini tidak hanya hadir pada penguatan ekosistem kreatif, tetapi juga dalam jejaring akademik global yang menjadi fondasi penilaian UNESCO.

Advertisement

Diplomasi Akademik UB dan Rekomendasi Penting dari Peking University

Salah satu kunci penilaian UNESCO datang dari rekomendasi Prof. Dr. Xiang (Hardy) Yong, UNESCO Chairholder on Creativity and Sustainable Development in Rural Areas sekaligus Dekan Institute for Cultural Industries, Peking University. Kehadirannya di Malang pada Februari 2025 merupakan hasil diplomasi akademik yang dijembatani oleh UB, khususnya Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Dosen Bahasa dan Budaya Tiongkok FIB UB, Yang Nadia Miranti, M.Pd, menjelaskan bahwa kunjungan Prof. Hardy ke Malang—mulai dari Malang Creative Center (MCC), Kampung Heritage Kayutangan, hingga Kampung Budaya Polowijen—memberikan gambaran komprehensif tentang potensi industri budaya Kota Malang. Hasil kunjungan dan diskusi tersebut kemudian melahirkan surat rekomendasi resmi kepada UNESCO. Dokumen ini menjadi bukti validasi akademik tingkat global bahwa Malang memiliki komitmen dan kapasitas mengembangkan ekosistem media arts.

Rekomendasi itu juga membuka peluang kerja sama baru dengan kota-kota kreatif dunia seperti Changsha (Tiongkok) dan Gwangju (Korea Selatan), memperkuat posisi Malang dalam jejaring kreatif internasional.

UB Perkuat Pondasi Media Arts Melalui Riset dan Teknologi

Rektor UB, Prof. Widodo, menegaskan bahwa predikat UNESCO bukan hanya penghargaan, melainkan tanggung jawab. UB mengambil peran strategis sebagai pusat pengetahuan, riset, dan inovasi yang memperkaya karakter kreatif Malang.

Selama beberapa tahun terakhir, UB dan Pemerintah Kota Malang telah menggagas kolaborasi di bidang media budaya digital. Salah satu proyek pentingnya adalah digitalisasi kawasan heritage Kayutangan dan komoditas kopi Malang, yang digarap bersama National University of Singapore (NUS). Proyek tersebut menghadirkan warisan budaya dalam format digital yang dapat diakses publik sebagai bahan eksplorasi kreatif.

Kontribusi UB semakin kuat dengan berdirinya AI Center UB pada Januari 2025. Fasilitas berteknologi superkomputer ini mendukung riset animasi berbasis AI, generative media, hingga pengolahan data budaya digital. Teknologi tersebut memungkinkan pengembangan karya-karya media arts berbasis inovasi yang menjadi salah satu indikator UNESCO.

Kolaborasi Global dan Penguatan Jejaring Kreativitas

Peran UB dalam jejaring global terus berkembang. Melalui kerja sama dengan Peking University, UB terlibat dalam penyusunan rekomendasi akademik kepada UNESCO dan memperkuat posisi Malang sebagai kota yang memiliki ekosistem seni media inklusif. Dukungan akademisi internasional ini menjadi salah satu penilaian penting bagi Komite Evaluasi UNESCO.

Pada skala lebih luas, UB memiliki lebih dari 400 mitra internasional, menjadi modal besar untuk kolaborasi kreativitas dan inovasi berkelanjutan. Salah satu program yang segera diresmikan adalah International Workstation in Creativity and Rural Development, hasil kerja sama UB–Peking University, yang bertujuan menghubungkan kreativitas kota dengan inovasi di wilayah pedesaan.

Fakultas Ilmu Budaya menjadi salah satu motor penggerak melalui laboratorium budaya, program studi Seni Rupa Murni, serta Divisi Globalizing yang aktif membangun jaringan akademik internasional untuk mendukung industri budaya.

Kontribusi Akademisi FIB UB dalam Pencapaian UNESCO

Sekretaris Direktorat Kerja Sama UB, P.M. Erza Killian, menegaskan bahwa akademisi FIB UB memainkan peran penting dalam mengawal kolaborasi internasional yang mendukung pengajuan Malang ke UNESCO. Diskusi ilmiah, kunjungan lapangan, hingga penyusunan proposal bersama menjadi dasar kuat yang meyakinkan UNESCO akan potensi Malang sebagai pusat media arts di Asia Tenggara.

“Penetapan UNESCO adalah hasil kerja bersama pemerintah, akademisi, komunitas seni, pelaku industri kreatif, hingga mitra internasional,” ujarnya.

Kreativitas sebagai Arah Pembangunan Kota

UB menegaskan bahwa kreativitas berbasis budaya adalah fondasi pembangunan berkelanjutan. Predikat Kota Kreatif UNESCO menjadi langkah awal menuju ekosistem kreatif yang lebih kuat dan inklusif.

“Status UNESCO harus menjadi momentum untuk memperluas kolaborasi dan memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat,” kata Prof. Widodo.

Dengan jejaring internasional, riset teknologi, dan komitmen akademik yang kuat, UB menjadi salah satu pilar utama dalam perjalanan Kota Malang menuju kota kreatif dunia berbasis media arts. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES