Peristiwa Daerah

Olah Sampah Jadi BBM, KSM Runtah Mas Banjarnegara Tunda Produksi karena Regulasi

Minggu, 09 November 2025 - 21:55 | 908
Eko Prayitno, ketua  Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Runtah Mas Desa Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Eko Prayitno, ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Runtah Mas Desa Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pengelolaan sampah rumah tangga di Desa/Kecamatan Purwanegara oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Runtah Mas diketahui masuk dalam daftar 40 desa terbaik pengelola sampah di Kabupaten Banjarnegara dari 270 desa yang ada. 

‎Eko Prayitno selaku ketua KSM Runtah Mas kepada TIMES Indonesia menyampaikan ia mengelola sampah di Desa Purwanegara sejak tahun 2019 silam. 

Advertisement

‎Berawal dari keprihatinan Kades Purwanegara, Dr Rendra Sabita Noris SH MKn terkait menggunungnya sampah dipinggiran saluran irigasi desa setempat, ia kemudian mendirikan kelompok swadaya masyarakat untuk menangani sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat kala itu.

‎Tahap awal kata Eko, KSM melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Purwanegara terkait pengelolan sampah rumah tangga ramah lingkungan.

"Tentu saja, ada konsekwensi yang harus ditanggung oleh masyarakat sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam peraturan desa," katanya, Minggu sore (8/11/2025)

‎Sampah lanjut dia harus dikumpulkan di masing-masing rumah dan setiap dua hari dalam seminggu sampah kemudian diambil oleh petugas untuk dipilah di KSM Sampah Mas. Sampah yang memiliki nilai ekonomis dipisah dan sisanya dibuang ke TPA Winong di Kecamatan Bawang.

‎"Alhamdulillah problem penumpukan sampah yang ada di pinggiran irigasi dapat tertangani. KSM Runtah Mas juga memiliki penghasilan tetap dari penjualan sampah pilihan (rongsok)," jelasnya.

‎Dari hasil penjualan rongsokan inilah, KSM Runtah Mas saat ini dapat menghidupkan 9 orang karyawannya. "Saat ini kami sudah memiliki tempat untuk memilah sampah. Berada diatas bahwa milik Desa Purwanegara. Ya semua ini tentu tidak terlepas dari suport kades Purwanegara," jelasnya.

‎Di lahan tanah seluas 100 ubin, (1400 M2) juga telah berdiri bangunan seluas 10 X 6 Meter yang digunakan sebagai gudang dan workshop. "Kita juga sudah memiliki alat pilah belt conveyor. Sehingga sangat membantu pekerjaan memilah sampah," ujarnya lagi.

‎Inovasi BBM Diesel Alternatif

Eko-Prayitno-a.jpg

‎Setelah pengelolaan sampah di Purwanegara dianggap mampu menyelesaikan masalah sampah. KSM Runtah Mas kemudian berinovasi membuat bahan bakar alternatif dari sampah plastik (kresek). 

‎Berbekal satu tungku, KSM Runtah Mas berhasil mengolah sampah plastik menjadi Petasol. Bahan bakar mesin diesel ini sudah diujicobakan ke mesin pertanian dan hasilnya bagus. 

‎Setiap hari dapat mengolah sedikit 50 kg plastik sesuai kapasitas tungku dan dapat menghasilkan 37 liter BBM jenis Petasol. "Hanya saja untuk produk BBM ini untuk sementara dihentikan, karena belum ada regulasi yang jelas," jelasnya.

‎Eko mengaku kawatir dipersalahkan jika memproduksi besar-besaran. "Ya ini ketakutan kita, karena belum memiliki perlindungan hukum yang mengikat. Padahal  BBM yang dihasilkan masuk dalam klasifikasi bagus," tandas Eko lagi.

‎Ke depan imbuh Eko, pihaknya akan melakukan pembenahan termasuk update mesin pengolahan baru yang lebih efisien sambil menunggu regulasi yang jelas. 

‎"Kita masih terkendala aturan, percuma saja kita dapat produksi banyak, tapi justru nanti dipersalahkan karena regulasi yang belum jelas. Makanya kami ingin teman-teman di DPR untuk menginisiasi peraturan daerah baru yang dapat melindungi kita para penggerak inovasi sampah menjadi bahan bakar minyak," harap Eko Prayitno.

‎Di satu sisi Eko juga menyampaikan, bahwa KSM Runtah Mas ingin mewujudkan membuat tempat pembakaran sampah.

"Lahan sudah ada. Jika sampah dihabiskan (dibakar) di sini, maka kita tidak perlu lagi membuang sampah ke TPA Winong, Bawang. Namun untuk membuat alat ini kita butuh investasi sedikitnya Rp 500 juta," imbuh Eko Prayitno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES