Pemprov Jatim Eliminasi TBC Lewat Kampanye TOSS TBC 2025
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak mengajak masyarakat menurunkan angka penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui Kampanye TOSS TBC (Temukan, Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) 2025.
Upaya tersebut melibatkan lintas sektor. Mulai dari masyarakat, komunitas, dinas kesehatan, fasilitas layanan kesehatan, sekolah, pondok pesantren, perangkat daerah, guru, hingga lembaga pemasyarakatan.
Advertisement
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Jatim per Juli 2025, Jatim mencatat 41.758 kasus dari estimasi 116.538 kasus TBC dengan penemuan kasus baru mencapai 35,83 persen.
Pasien yang sudah memulai pengobatan mencapai 87,87 persen, sementara keberhasilan pengobatan berada di angka 75,35 persen. Kasus TBC pada anak tercatat 4.469 atau sekitar 19,87 persen dari target.
Berbagai strategi pun ditempuh, antara lain integrasi program TBC dengan penanganan HIV, diabetes, kesehatan ibu-anak, penurunan stunting, dan pengendalian rokok.
Transformasi digital juga dilakukan melalui aplikasi E-TIBI dan pelaporan TB-06 untuk pencatatan, serta pelacakan pasien secara real time. Terbaru adalah kick off Kampanye TOSS TBC. Kegiatan ini menjadi penanda dimulainya gerakan masif eliminasi dan pencegahan tuberkulosis secara bersama-sama.
Wagub Emil menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat upaya eliminasi TBC melalui strategi promotif, preventif, dan deteksi dini.
“TBC ini penyakit yang angka kematiannya lebih tinggi daripada Covid, Namun TBC bisa disembuhkan, asalkan ditemukan sedini mungkin dan diobati sampai tuntas lewat kampanye TOSS TBC,” jelasnya, Senin (10/11/2025).
“Kami ingin mengajak masyarakat lebih peduli kesehatan dan berani melakukan pemeriksaan TOSS TBC,” imbuhnya.
Emil juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, tenaga kesehatan, kader, serta berbagai komunitas dan organisasi masyarakat yang selama ini aktif memperkuat upaya penanggulangan TBC di daerah.
“Melalui dukungan dan banyak program yang dilaksanakan dinas kesehatan, komunitas, kader, tenaga kesehatan, serta kesadaran masyarakat, kita optimis Jawa Timur bisa bebas TBC,” katanya.
Melalui momentum ini, Wagub Emil mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bergerak bersama menjaga kesehatan, mencegah penularan, serta memastikan pasien TBC memperoleh pengobatan hingga sembuh total.
“Sinergi dan Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Komunitas dan organisasi masyarakat ini diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan mempercepat terwujudnya Jawa Timur Bebas TBC,” jelasnya.
Masyarakat juga bisa melakukan skrining deteksi dini menggunakan aplikasi E-TIBI+ melalui tautan https://bit.ly/E-TIBIJATIM.
Aplikasi inovasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur itu bertujuan untuk optimalisasi penemuan kasus TBC di masyarakat dengan metode self assessment (skrining mandiri) yang sudah diberi tambahan fitur lapor mandiri.
Apabila masuk kriteria terduga, maka akan dilanjutkan untuk penegakan diagnosa dan pengobatan TBC di fasilitas kesehatan terdekat. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |