Peristiwa Daerah

Gubernur Khofifah Potong Tumpeng Bersama Keluarga Marsinah dan Serikat Buruh

Selasa, 11 November 2025 - 15:10 | 1.46k
Gubernur Khofifah saat acara tasyakuran pemotongan tumpeng bersama keluarga Marsinah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/11/2025). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gubernur Khofifah saat acara tasyakuran pemotongan tumpeng bersama keluarga Marsinah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/11/2025). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara khusus menggelar acara tasyakuran dan pemotongan tumpeng atas pemberian Gelar Kehormatan Pahlawan Nasional kepada Marsinah.

Gelar tersebut diberikan Presiden Prabowo tepat pada momen Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025) kemarin di Jakarta berdasarkan Keppres No 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Advertisement

Pahlawan-Nasional-Marsinah.jpgPerwakilan serikat buruh saat menghadiri acara tasyakuran gelar Pahlawan Nasional Marsinah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/11/2025).(FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Gubernur Khofifah mengucapkan rasa syukur. Karena Marsinah, merupakan tokoh perjuangan buruh asal Jatim, dipandang sebagai sosok perempuan sederhana yang pemberani.

"Ada keberanian, ada kejuangan untuk mendapatkan keadilan, itulah yang menjadi penghantar seorang Ibu Marsinah menjadi seorang Pahlawan Nasional," kata Khofifah, Selasa (11/11/2025).

Khofifah mengatakan, proses pengkajian gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah melibatkan seluruh kekuatan. 

Pahlawan-Nasional-Marsinah-a.jpg

Mulai pengumpulan data primer, data sekunder, mendokumentasikan keberadaan monumen, dan kunjungan lapangan, menjadi bagian upaya perjuangan seluruh pihak yang kemudian diserahkan kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) Kemensos.

"Sekuat-kuatnya monumen menjadi bukti perjuangan seseorang, tetapi data primer menjadi penting. Kita hunting ke media-media, semua bergerak. Proses data primer menjadi penguat Ibu Marsinah untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional," ucap Khofifah.

Kepada keluarga Marsinah, Khofifah berharap nantinya ada bangunan penanda yang didirikan untuk mengenang sosok Marsinah. Misal, wisata edukasi.

Keluarga Marsinah pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas upaya membawa nama tokoh buruh tersebut sebagai Pahlawan Nasional.

Dengan penuh haru dan menahan isak air mata, Marsini, kakak almarhumah menyampaikan satu per satu ucapan terima kasih. Antara lain kepada Presiden Prabowo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, Dinsos Jatim, dan teman-teman serikat pekerja.

"Semoga perjuangannya dilanjutkan oleh teman-teman Marsinah," ucapnya terbata-bata.

Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi pada kesempatan yang sama mengungkapkan, gelar Pahlawan Nasional terhadap Marsinah diusulkan sejak Desember 2022. Pemkab Nganjuk kemudian bersurat ke Kemensos, namun proses masih belum menemukan hasil.

Pada momen Hari Buruh 1 Mei 2025, Presiden Prabowo membacakan pidato yang menggugah, salah satunya tentang perjuangan Marsinah.

Marsinah sendiri telah diakui perjuangannya untuk mendapatkan keadilan, dan diakui keberaniannya.

"Dan 2 Mei 2025 itu langsung dibentuk TP2GP tingkat 2," ujarnya.

Diketahui, Marsinah merupakan aktivis dan buruh pabrik arloji di era Orde Baru. Ia menjadi buruh di Sidoarjo, kemudian diculik dan terbunuh pada 8 Mei 1993 setelah hilang selama tiga hari.

Jenazah Marsinah ditemukan di hutan dengan tanda-tanda bekas siksaan berat. Kasus ini lalu menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional (ILO), dikenal sebagai kasus 1773.

Namanya pertama kali mencuat diusulkan menyandang gelar Pahlawan Nasional pada Hari Buruh 1 Mei 2025 lalu. Saat itu, Presiden RI Prabowo Subianto mendukung usulan yang mendorong Marsinah dijadikan pahlawan nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES