Peristiwa Internasional

Pakar HAM PBB: Tindakan Israel di Gaza Biadab

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:33 | 9.38k
Israel tidak berhenti pada pemboman dan pembunuhan, tetapi juga membuat penduduk Palestina di Gaza kelaparan dan membunuh mereka yang mencoba mengakses makanan langka yang tersedia (FOTO: Al Jazeera)
Israel tidak berhenti pada pemboman dan pembunuhan, tetapi juga membuat penduduk Palestina di Gaza kelaparan dan membunuh mereka yang mencoba mengakses makanan langka yang tersedia (FOTO: Al Jazeera)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Para pakar hak asasi manusia PBB mengutuk tindakan Israel yang sengaja membuat rakyat Palestina kelaparan, dan menggambarkan tindakannya saat ini di Jalur Gaza sebagai tindakan biadab.

"Skenario terburuk kelaparan," terjadi di Gaza, kata pemantau kelaparan yang didukung PBB.

Advertisement

Gaza telah berada di ambang kelaparan selama dua tahun, tetapi perkembangan terkini telah "memperburuk" situasi secara dramatis, termasuk "blokade yang semakin ketat" oleh Israel, menurut IPC.

Suatu wilayah tergolong daerah kelaparan apabila sedikitnya 20% rumah tangga mengalami kekurangan makanan yang ekstrem, lebih dari 30% anak-anak di bawah usia 5 tahun menderita kekurangan gizi akut, dan dua orang atau empat anak per 10.000 orang meninggal setiap hari akibat kelaparan atau kekurangan gizi dan penyakit.

Karena itu klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB memperingatkan akan terjadinya kelaparan di Gaza, memprediksi kematian yang meluas kecuali tindakan segera diambil.

Kelaparan dan malnutrisi di sana semakin meningkat akibat perang yang sedang berlangsung.

Kelaparan kini tengah melanda Gaza, otoritas global terkemuka dalam krisis pangan mengatakan pada hari Selasa, memprediksi "kematian yang meluas" jika tidak ada tindakan segera.

"Skenario terburuk kelaparan saat ini sedang terjadi di Jalur Gaza," kata IPC seperti dilansir Euronews.

Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa kelaparan, malnutrisi, dan penyakit yang meluas menjadi penyebab meningkatnya kematian akibat kelaparan. Kegagalan bertindak sekarang akan mengakibatkan kematian yang meluas di sebagian besar wilayah Jalur Gaza.

Peringatan IPC itu belum berupa deklarasi kelaparan resmi, dan pemantau mengatakan akan melakukan analisis lebih lanjut "tanpa penundaan".

Bom senyap mematikan

Para pakar PBB itu, seperti dilansir Al Jazeera menyatakan, bahwa lebih dari 90% keluarga di Gaza menderita kerawanan air.

Mereka menambahkan, bahwa penolakan pasokan air dan makanan merupakan bom yang senyap namun mematikan, yang seringkali menewaskan anak-anak dan bayi, serta merupakan pelanggaran berat hukum internasional dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Para pakar hak asasi manusia PBB juga menilai bahwa keputusan pejabat pemerintah Israel dalam hal ini merupakan kejahatan berdasarkan Statuta Roma.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarahnya, dengan kelaparan parah yang diselingi dengan perang genosida yang dilancarkan oleh Israel, dengan dukungan AS, sejak 7 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada hari Selasa bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat agresi Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama hampir dua tahun, telah mencapai 60.034, termasuk 18.592 anak-anak dan 9.782 wanita.

Militer Israel menyatakan hampir 900 tentaranya mati sejak mereka memerangi Hamas di Gaza.

Sementara itu, Program Pangan Dunia menyatakan bahwa wilayah-wilayah di Gaza telah melewati dua dari tiga tahap kelaparan, dan mencatat bahwa klasifikasi keamanan pangan global mengonfirmasi bahwa Kota Gaza  telah mencapai ambang kelaparan total.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional  untuk menghentikannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES