PPI Turki Sambung Kerinduan Ayah dan Anak Melalui Lagu

TIMESINDONESIA, TURKI – Momen paling menyentuh hadir dalam PPI Turki Virtual Music Festival 2025 yang digelar pada 23–24 Agustus 2025. Dari sekian banyak penampilan mahasiswa, sorotan utama datang dari Akhdan Mumtaz, mahasiswa Kastamonu Üniversitesi. Ia mempersembahkan sebuah lagu khusus untuk ayahnya yang menyaksikan langsung dari Indonesia.
Festival musik ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom, sehingga memungkinkan keluarga para mahasiswa ikut bergabung dari tanah air. Kesempatan itu dimanfaatkan Akhdan untuk menyampaikan rasa terima kasih dan cinta kepada ayahnya melalui lantunan nada.
Advertisement
Persembahan Penuh Emosi
Saat tampil, Akhdan membawakan lagu yang diciptakan khusus untuk mengenang perjuangan sang ayah. Suasana konser menjadi hening ketika ia mulai bernyanyi. Banyak peserta mengaku terharu melihat hubungan emosional yang tersampaikan lewat musik.
“Ini bukan sekadar lagu, tapi ungkapan rasa syukur saya atas dukungan ayah selama ini. Musik menjadi cara saya menyampaikan yang kadang sulit diucapkan,” ujar Akhdan usai penampilan (23/8/2025).
Keharuan semakin terasa ketika kamera memperlihatkan sosok ayah Akhdan yang menyimak dari layar di Indonesia. Dengan raut wajah penuh bangga sekaligus haru, ia menjadi saksi bagaimana anaknya menyalurkan rasa sayang lewat musik.
Didi Suradi, ayah Akhdan Mumtaz menyaksikan anaknya bermain musik secara daring. (Foto: PPI Turki)
Walau terpisah ribuan kilometer, tatapan itu seolah menyatukan keduanya dalam momen yang tak tergantikan. Bagi sebagian peserta, adegan sederhana itu justru meninggalkan kesan paling mendalam dari seluruh rangkaian festival.
Pesan untuk Berani Berkarya
Penampilan Akhdan bukan hanya soal lagu, tetapi juga pesan inspiratif bagi mahasiswa lain. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk terus berkarya, meski berada jauh dari keluarga.
“Jangan takut untuk menyalurkan bakat. Apa pun bentuknya, karya selalu punya arti. Dan jangan lupa berterima kasih pada orang tua, mereka adalah penonton pertama sekaligus pendukung terbesar,” ungkapnya.
Momen ini sejalan dengan tema festival Nada untuk Asa, di mana musik dipandang sebagai jembatan untuk menyampaikan harapan dan perasaan. Panitia menyebut penampilan Akhdan menjadi salah satu yang paling berkesan sepanjang acara.
Harmoni yang Membekas
Virtual Music Festival PPI Turki tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga nilai emosional dan sosial. Konser amal yang menjadi bagian dari acara ini berhasil menggalang donasi untuk program Mentari di Turki (MDT) 2025.
Namun, penampilan Akhdan Mumtaz tetap menjadi cerita utama yang banyak dibicarakan peserta. Bukan hanya karena kualitas musiknya, tetapi karena ia menunjukkan bagaimana seni dapat melampaui batas ruang dan waktu.
Dengan lagu untuk ayah dari Akhdan, PPI Turki membuktikan bahwa musik bisa menjadi bahasa hati yang universal. Sebuah persembahan sederhana, namun meninggalkan kesan mendalam bagi siapa saja yang menyaksikan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |