1000 Orang Lebih Lenyap Terkubur Hidup-hidup Akibat Tanah Longsor di Sudan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setidaknya lebih dari 1.000 orang lenyap dalam sekejap karena terkubur hidup-hidup di sebuah desa di wilayah Darfur, Pegunungan Marra di Sudan barat, Sudan, setelah tanah longsor besar dan hebat menyapunya pada tanggal 31 Agustus 2025.
Pada Selasa (1/9/2025), Gerakan Pembebasan Sudan dan Tentara mengatakan, dalam musibah itu hanya satu orang yang selamat.
Advertisement
"Tanah longsor itu terjadi pada 31 Agustus setelah hujan deras selama beberapa hari," kata kelompok yang dipimpin oleh Abdelwahid Mohamed Nour itu dalam sebuah pernyataannya.
Gerakan tersebut, yang mengendalikan wilayah yang terletak di kawasan Darfur memohon kepada PBB dan badan-badan bantuan internasional untuk membantu mengevakuasi jenazah para korban, termasuk pria, wanita, dan anak-anak.
Gerakan tersebut menambahkan bahwa desa tersebut “kini telah rata dengan tanah”.
Para penduduk yang tersapu tanah longsor itu menempati daerah Pegunungan Marra itu karena menghindar dari perang yang berkecamuk antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter di negara bagian Darfur Utara. Para penduduk itu mencari perlindungan di sana.
Perang saudara yang telah berkecamuk selama dua tahun itu menyebabkan lebih dari separuh penduduk menghadapi kelaparan tingkat krisis dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka, sementara ibu kota negara bagian Darfur Utara, Al-Fashir, menjadi fokus serangan.
Gerakan tersebut menambahkan, tanah longsor besar dan dahsyat itu telah menyapu bersih Desa Tarsin, sebelah timur Jebel Marra, dekat wilayah Soni.
Seluruh penduduknya dinyatakan tewas karena terkubur hidup-hidup yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 1.000 pria, wanita, dan anak-anak.
Menurut informasi awal, hanya satu orang yang selamat.
Sementara itu, Gubernur Daerah Darfur, Minni Arko Minawi menekankan bahwa apa yang terjadi di desa Tarsin adalah "tragedi kemanusiaan" yang melampaui batas wilayah.
Di laman Facebook-nya, Manawi mengonfirmasi hilangnya sejumlah besar warga negara dalam bencana alam yang ia gambarkan sebagai bencana dahsyat.
Ia mengimbau organisasi-organisasi kemanusiaan internasional untuk segera turun tangan memberikan dukungan dan bantuan, dengan mengatakan, "Tragedi ini sudah di luar kapasitas masyarakat di wilayah ini."
Sementara itu Kepala Aliansi Pasukan Sudan, Tahir Hajar menyatakan, bahwa tanah longsor yang terjadi di desa Tarsin di Jebel Marra ini telah merenggut nyawa sejumlah warga sipil yang tidak bersalah dan menyebabkan kerusakan properti yang luas, tanpa menyebutkan jumlah korban jiwa.
Ia mencatat di laman Facebook-nya bahwa apa yang ia gambarkan sebagai tragedi menempatkan setiap orang di atas kewajiban kemanusiaan dan moral yang memerlukan upaya resmi dan rakyat yang terpadu untuk menyediakan dukungan mendesak bagi mereka yang terkena dampak.
Daerah Tarsin di Pegunungan Marra di Sudan barat, Sudan yang tersapu bersih oleh bencana alam tanah longsor dan melenyapkan lebih dari 1000 orang penduduknya itu merupakan salah satu daerah penghasil jeruk paling terkenal di Jebel Marra. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |