Militan Palestina Balas Genosida Menyebabkan Enam Orang di Halte Bus Israel Mati

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Militan Palestina membalas genosida Israel di Gaza, dengan menembaki halte bus Yerusalem dan menyebabkan enam orang mati, Senin (8/9/2025) kemarin.
Hamas, yang telah berperang dengan Israel di Jalur Gaza selama hampir dua tahun, memuji serangan itu, dan mengatakan serangan itu dilakukan oleh dua militan Palestina.
Advertisement
"Kami menegaskan bahwa operasi ini merupakan respons alami terhadap kejahatan pendudukan dan genosida yang dilancarkannya terhadap rakyat kami," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Aksi genosida yang dilancarkan Israel di Gaza sampai hari ini telah membunuh sedikitnya 64.522 orang warga Palestina yang kebanyakan wanita dan anak-anak serta melukai 163.096 warga Palestina lainnya sejak Oktober 2023.
Israel sampai kini juga masih terus menerus menyerang Gaza, dan telah menyerang secara brutal di daerah Tepi Barat dan menewaskan dua anak laki-laki berusia 14 tahun di Jenin dan melukai banyak lainnya dengan peluru tajam menyusul pembunuhan terhadap enam orang di halte bus Yerusalem tersebut. Polisi Israel mengatakan, para pelakunya juga telah tewas.
Orang-orang bersenjata Palestina itu melepaskan tembakan di halte bus di Yerusalem timur pada hari Senin (8/9/2025), menewaskan enam orang dan melukai lainnya, menurut menteri luar negeri Israel, dalam salah satu serangan paling mematikan di Israel sejak dimulainya perang Gaza.
Layanan darurat Israel Magen David Adom (MDA) sebelumnya melaporkan 15 orang terluka dalam serangan dini hari di Persimpangan Ramot di wilayah Yerusalem timur yang dianeksasi Israel itu dengan tujuh orang dalam kondisi kritis.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar mengatakan, bahwa salah satu korban tewas adalah imigran baru dari Spanyol.
Menurut media setempat, empat orang diantaranya yang tewas adalah pria Israel ultra-Ortodoks.
Kementerian luar negeri Spanyol mengutuk serangan tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap perdamaian di Timur Tengah.
Di lokasi serangan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, pembunuhan ini memperkuat tekadnya untuk memerangi terorisme.
"Kami sekarang sedang mengejar dan mengepung desa-desa asal para pembunuh itu. Kami akan menangkap siapa pun yang membantu dan mengirim mereka, dan kami akan mengambil langkah yang lebih tegas," katanya.
Kepala Angkatan Darat Israel, Eyal Zamir juga menambahkan dalam sebuah pernyataan, bahwa ia telah memerintahkan penutupan penuh wilayah asal para pelaku penembakan menyusul penembakan yang dilakukan militan Palestina di halte bus Yerusalem membalas genosida Israel di Gaza dan menewaskan enam orang, Senin kemarin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |