Dengan Investasi Rp577 Triliun, China Rilis Rencana Aksi Penyimpanan Energi 2025-2027

TIMESINDONESIA, JAKARTA – China secara resmi meluncurkan sebuah rencana aksi komprehensif untuk mempercepat pengembangan bentuk baru penyimpanan energi pada periode 2025 hingga 2027. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar negara itu untuk mendukung transisi energi hijau dan menjamin stabilitas sistem tenaga listrik masa depan.
Rencana tersebut, yang dirilis bersama oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) dan Administrasi Energi Nasional China, menetapkan target ambisius. "Negara tersebut berencana untuk mencapai kapasitas penyimpanan energi jenis baru terpasang sebesar lebih dari 180 juta kilowatt per 2027." Pencapaian target ini diproyeksikan akan menarik investasi proyek langsung sebesar 250 miliar yuan (setara dengan Rp577 triliun atau sekitar USD 35,2 miliar).
Advertisement
Rencana aksi ini menjabarkan 21 langkah penting yang terperinci, yang berfokus pada:
-
Memperluas penerapan teknologi penyimpanan energi di sektor produksi listrik dan infrastruktur jaringan.
-
Mempercepat inovasi teknologi di bidang ini.
-
Meningkatkan standardisasi industri.
-
Pengembangan talenta dan memperkuat kerja sama internasional di sektor penyimpanan energi.
Kebijakan ini didasarkan pada fondasi yang sudah kuat. "Hingga akhir 2024, kapasitas terpasang penyimpanan energi jenis baru di China telah mencapai 73,76 juta kilowatt," menurut data resmi. Rencana ini merupakan upaya nyata China untuk mencapai transisi energi hijau dan rendah karbon, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi dan sosial yang berkualitas tinggi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |