Peristiwa Internasional

Hong Kong Lumpuh, Ribuan Penerbangan Batal Akibat Terjangan Topan Super Ragasa

Selasa, 23 September 2025 - 22:42 | 5.43k
Ilustrasi-Topan Super Ragasa. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi-Topan Super Ragasa. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BEIJING – Hong Kong menetapkan Level 8 dari 10 kemungkinan tingkatan dari peringatan cuaca sebagai persiapan menghadapi Topan Super Ragasa, yang diperkirakan akan mencapai kota tersebut pada Rabu (24/9/2025).

Dalam pernyataan resmi Observatorium Hong Kong pada Selasa (23/9/2025), Ragasa berdasarkan data terkini akan berada paling dekat dengan sekitar Muara Sungai Mutiara (Pearl River) pada 24 September pagi, sehingga akan memberlakukan sinyal badai nomor 8 untuk Topan Super Ragasa.

Advertisement

“Pukul 18.00 (17.00 WIB), Topan Super Ragasa berpusat sekitar 300 kilometer tenggara Hong Kong dan diperkirakan akan bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 22 kilometer per jam, mendekati Muara Sungai Mutiara (Pearl River) di pesisir barat Guangdong,” menurut observatorium tersebut.

Tingkat peringatan ke delapan itu berarti angin dengan kecepatan rata-rata 63 kilometer per jam atau lebih diperkirakan akan terjadi.

Menurut laporan surat kabar South China Morning Post, lebih dari 700 penerbangan telah dibatalkan di Bandara Internasional Hong Kong sejak Selasa malam.

Cathay Pacific Airlines mengumumkan pembatalan 500 penerbangan, HK Express - 100 penerbangan, Hong Kong Airlines akan membatalkan sekitar 90 penerbangan, dan Hong Kong Greater Bay Airlines - setidaknya 23 penerbangan.

Taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah ditutup pada Selasa dan Rabu, serta layanan trem dan feri juga telah dihentikan.

Kekuatan Topan Ragasa sebanding dengan Topan Hato dan Mangkhut yang melanda China selatan pada 2017 dan 2018. Pada kedua periode tersebut, tingkat peringatan ke-10 tertinggi dikeluarkan di Hong Kong, menurut laporan surat kabar tersebut.

Menurut prakiraan cuaca saat ini, Topan Ragasa tidak akan mencapai wilayah daratan yang signifikan, sehingga terdapat ancaman serius bagi pesisir Provinsi Guangdong, ujar Choy Chun-wing, seorang peneliti senior di observatorium.

Observatorium merekomendasikan agar penduduk dan pengunjung Hong Kong menutup semua jendela dan pintu, memasang lakban untuk mengurangi kerusakan dan cedera jika pecah, serta membersihkan pipa pembuangan sesegera mungkin.

Disarankan juga untuk menjauhi jendela, memarkir mobil di tempat yang aman, dan menghindari mengunjungi daerah rawan banjir.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES