Mahathir Mohamad Desak Anwar Batalkan Undangan Donald Trump untuk KTT ASEAN

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mendesak Perdana Menteri Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN untuk membatalkan undangan kepada Presiden AS Donald Trump yang dijadwalkan menghadiri KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur pada akhir Oktober 2025.
Dalam pernyataan melalui video yang dirilis di Kuala Lumpur pada Sabtu (27/9/2025), Mahathir menyatakan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Trump merupakan pihak utama yang mendukung aksi genosida Israel terhadap rakyat Palestina.
Advertisement
"Saya memohon supaya Anwar Ibrahim membatalkan undangan kepada Donald Trump, karena dia [Trump] pendukung kejahatan kemanusiaan yang sedang dijalankan Israel kepada Palestina," tegas Mahathir.
Dia menilai keputusan sejumlah negara Eropa untuk mengakui kemerdekaan Palestina merupakan pesan tegas bahwa tindakan genosida tidak dapat lagi ditoleransi. Menurutnya, negara-negara Eropa termasuk Inggris, yang sebelumnya dikenal sebagai sekutu dekat AS, telah mengambil sikap yang berseberangan dengan kebijakan pemerintahan Trump.
"Tentara laut Spanyol dan Italia mengirim kapal perang ke perairan Mediterania untuk menjaga kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang disertai rakyat Malaysia, yang mengantar bantuan kemanusiaan ke Palestina," ujar Mahathir.
Mahathir juga menyoroti penggunaan hak veto oleh AS yang secara konsisten menghalangi upaya gencatan senjata di Gaza serta membatasi bantuan kemanusiaan. "Maka sekarang selain dibunuh dengan bom dan senjata lain, mereka [rakyat Palestina] kini dibunuh dengan kelaparan yang sengaja diciptakan," tegasnya.
Dia menyerukan agar pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim mengambil peran lebih aktif dalam menentang kekejaman yang dilakukan Israel dengan dukungan AS. Mahathir menekankan bahwa sikap terhadap Trump dan AS merupakan tanggung jawab moral negara.
"Malaysia perlu menunjukkan dengan jelas kepada Israel dan AS bahwa walaupun Malaysia merupakan negara kecil, tetapi tetap lantang menentang kekejaman," kata Mahathir.
Dia juga mengingatkan bahwa sejumlah warga Malaysia yang terlibat dalam misi kemanusiaan bersama Global Sumud Flotilla saat ini berada dalam kondisi berisiko tinggi di laut lepas. Menurut Mahathir, dukungan AS terhadap Israel masih terus berlanjut melalui pendanaan, pengiriman senjata, dan bantuan militer.
"Tangan Donald Trump dan AS, bukan saja berlumuran darah anak Palestina, tapi mereka juga bersama Israel menghancurkan Gaza," katanya.
Mahathir menegaskan bahwa pembatalan undangan terhadap Trump akan menjadi pesan jelas bahwa Malaysia menolak kehadiran "penjahat dan pembunuh anak-anak".
"Manusia seperti Trump, walau sangat berkuasa, tidak diterima di Malaysia," pungkasnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |