Peristiwa Internasional

Topan Bualoi Tewaskan 12 Orang di Vietnam, Puluhan Nelayan Hilang

Senin, 29 September 2025 - 22:09 | 3.60k
Ilustrasi-Hantaman Topan Bualoi di daratan Vietnam utara menewaskan 12 orang dan puluhan nelayan hilang. (Foto:
Ilustrasi-Hantaman Topan Bualoi di daratan Vietnam utara menewaskan 12 orang dan puluhan nelayan hilang. (Foto:

TIMESINDONESIA, ANKARATopan Bualoi yang menghantam daratan di Vietnam utara-tengah pada Senin (29/9/2025) dini hari, menyebabkan hujan dan banjir, merusak rumah-rumah, dan menewaskan sedikitnya 12 orang, lapor media lokal.

Sembilan korban jiwa dilaporkan di provinsi Ninh Binh utara, sementara tiga korban lainnya berada di kota Thanh Hoa, Hue, dan Da Nang, lapor media lokal VnExpress.

Advertisement

Sekitar 17 nelayan hilang setelah tiga kapal nelayan hilang kontak.

Setidaknya satu orang dipastikan tewas setelah terjebak banjir di kota Hue, sementara 12 nelayan hilang setelah ombak besar menenggelamkan empat kapal nelayan di lepas pantai provinsi Quang Tri.

Badan Hidrometeorolgi Nasional memperingatkan bahwa meskipun badai telah mencapai daratan, risiko hujan lebat, banjir, dan tanah longsor masih sangat tinggi dalam beberapa hari mendatang.

Topan tersebut melanda Provinsi Nghe An pada pukul 08.00 waktu setempat dengan kecepatan angin maksimum melemah menjadi 88 kilometer per jam dari 117 kilometer per jam saat menghantam daratan.

Badan Cuaca Vietnam memperingatkan adanya risiko banjir yang meluas dari Thanh Hoa hingga Ha Tinh dan risiko tinggi banjir bandang dan tanah longsor di wilayah barat Provinsi Thanh Hoa, Nghe An, dan Ha Tinh.

Selain itu, ada kemungkinan banjir lokal di bagian selatan Delta Utara akibat dampak hujan deras dari badai tersebut.

Pihak berwenang telah mengevakuasi hampir 30.000 orang sebelum siklon datang, sementara ratusan penerbangan dibatalkan atau ditunda karena empat bandara di provinsi-provinsi tengah ditutup.

Perkembangan Bualoi, yang juga dikenal sebagai "badai No. 10", menunjukkan bahwa ini adalah badai dengan pergerakan tercepat yang pernah ada di Laut Timur.

Badai ini membutuhkan waktu sekitar dua hari, dari 26 hingga 28 September, untuk menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer, dan berdampak langsung pada daratan di wilayah utara dan tengah negara tersebut.

Tiga jam ke depan, tepatnya Senin malam, badai kemungkinan akan bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 20-25 kilometer (12-15 mil) per jam, bergerak ke arah daratan, kemudian secara bertahap melemah menjadi depresi tropis, lalu menjadi daerah bertekanan rendah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES