Peristiwa Internasional

Pemerintah Bangun Sekolah Indonesia di Riyadh dan Jeddah, Simbol Persahabatan Dua Bangsa

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:29 | 672
Peletakan batu pertama SLIN Riyadh dan Jeddah dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, di Kota Riyadh, Selasa (21/10/2025), dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri. (Dokumentasi Kementerian PU)
Peletakan batu pertama SLIN Riyadh dan Jeddah dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, di Kota Riyadh, Selasa (21/10/2025), dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, Kementerian Luar Negeri. (Dokumentasi Kementerian PU)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi memulai pembangunan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi. Dua proyek pendidikan ini diperuntukkan bagi anak-anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di Negeri Arab tersebut.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan SILN ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh warga negara tanpa batas wilayah.

Advertisement

“Pembangunan SILN Riyadh dan Jeddah merupakan wujud visi besar Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pendidikan sebagai pilar utama kemandirian bangsa,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

Ia menambahkan, Presiden Prabowo selalu menekankan bahwa kemajuan sejati suatu bangsa tidak diukur dari kekayaan alam, melainkan dari kekuatan moral dan kualitas manusia.

Kebijakan ini sejalan dengan Asta Cita 2024–2029, yang menuntun Indonesia menjadi bangsa mandiri, berdaulat, dan berkeadilan, sekaligus bagian dari arah kebijakan PU608: pembangunan infrastruktur rakyat yang berkeadilan sosial dan bermanfaat lintas generasi.

Profil SILN Riyadh: Sekolah Inklusif di Jantung Kota

SILN Riyadh akan berdiri di Jalan Ar Radadi, Al Maather, di atas lahan seluas 7.507 meter persegi. Bangunan tiga lantai ini dirancang untuk menampung 570 siswa, dengan fasilitas lengkap mencakup 17 ruang kelas, 15 laboratorium dan ruang praktik, masjid, perpustakaan, auditorium, kantin, lapangan mini soccer, serta roof garden.

Mengusung konsep “School as Learning Community”, sekolah ini dirancang menjadi ruang belajar yang ramah anak, inklusif, dan terhubung dengan lingkungan sekitar.

“Setiap ruang akan menjadi tempat belajar yang inspiratif, tempat anak-anak Indonesia di Riyadh dapat tumbuh bahagia dan bangga menjadi bagian dari bangsanya,” ujar Dody.

Profil SILN Jeddah: Modern, Strategis, dan Ramah Lingkungan

Sementara itu, SILN di Jeddah berdiri di atas lahan seluas 3.600 meter persegi di Al Andalus District, sekitar dua kilometer dari garis pantai dan 12 kilometer dari King Abdulaziz International Airport.

Sekolah dua lantai ini menggantikan bangunan lama yang telah berusia lebih dari 20 tahun. Lokasinya strategis, berada di antara beberapa institusi pendidikan ternama seperti Al Bayan Model School, Riyadh Primary School, serta dekat dengan masjid dan pusat layanan kesehatan (medical center).

Akses menuju sekolah ini sangat mudah melalui tiga jalan utama: Jalan Al Salehi, Jalan Al Bouraidi, dan Jalan Ibrahim Al Jaffali.

Lebih dari Sekadar Diplomasi: Pendidikan Sebagai Ibadah dan Cinta Tanah Air

Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pembangunan dua SILN ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi simbol kehadiran dan kasih sayang negara bagi warganya di luar negeri.

“Pembangunan SILN Riyadh dan Jeddah ini adalah simbol kehadiran bangsa Indonesia, simbol kasih sayang negara kepada warganya, dan simbol persahabatan abadi antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi,” ujarnya.

Ia juga menekankan, hubungan Indonesia–Arab Saudi tidak hanya bersifat diplomatik antar pemerintah, tetapi juga hubungan batin antarbangsa yang diikat oleh iman, kehormatan, dan rasa saling menghargai.

“Melalui pendidikan, kita membangun kepercayaan dan peradaban. Indonesia hadir bukan sekadar untuk berdagang atau bekerja, tapi untuk belajar, berbagi, dan membangun masa depan bersama,” tambahnya.

Dody juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi atas dukungan dan persahabatan yang tulus dalam proses pembangunan sekolah ini.

Menanam Nilai, Bukan Sekadar Batu

Di akhir pernyataannya, Dody menegaskan bahwa pembangunan dua sekolah ini adalah bentuk nyata doa dan cita bangsa.

“Hari ini kita tidak hanya meletakkan batu, tetapi menegakkan cita dan doa bangsa. Kita menanam nilai, semangat, dan keyakinan bahwa masa depan Indonesia akan selalu berakar pada ilmu pengetahuan dan akhlak mulia,” katanya.

“Dari tanah Riyadh yang penuh berkah ini, marilah kita teguhkan niat bahwa setiap langkah pembangunan adalah bentuk ibadah, dan setiap ruang yang kita bangun akan menjadi taman ilmu dan persahabatan,” tutup Dody. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES