Peristiwa Nasional Stop Mudik 2020

Mudik Saat Wabah, Gus Hafidz: Ngapain Melakukan Hal Sunnah dengan Keharaman

Jumat, 24 April 2020 - 19:01 | 229.35k
Gus Hafidz Hakim Noer (kanan) di majelis shalawat Syubbanul Muslimin (foto: Syubbanul Muslimin)
Gus Hafidz Hakim Noer (kanan) di majelis shalawat Syubbanul Muslimin (foto: Syubbanul Muslimin)
FOKUS

Stop Mudik 2020

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pimpinan majelis shalawat Syubbanul Muslimin, Kabupaten Probolinggo, Hafidz Hakim Noer menilai, tradisi mudik tahun ini hanya akan membawa penyakit ke daerah-daerah. Sebab, tradisi tahunan tersebut berlangsung di tengah wabah Covid 19 (Corona Virus Disease).

Karena itu, pimpinan majelis shalawat dengan ribuan jamaah ini mengampanyekan stop mudik tahun ini. "Mudik hanya akan membawa penyakit (Covid-19) ke daerah masing-masing," katanya kepada TIMES Indonesia.

Advertisement

Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo ini menjelaskan bahwa mudik itu sunnah. Sedangkan membahayakan orang lain, hukumnya haram. Pemudik yang kemungkinan terinfeksi Covid 19, bisa menularkan kepada keluarga di kampung halaman.

"Kalau sayang pada orang tua, pada keluarga di kampung, jangan mudik," ajak pria yang tinggal di Pondok Pesantren Nurul Qadim, Paiton, Kabupaten Probolinggo ini.

"Ngapain kita melakukan hal sunnah dengan cara keharaman. Kan tidak baik," tambahnya.

Pria yang biasa disapa Gus Hafidz ini menilai, kebijakan karantina di desa kurang berjalan efektif. Selain banyak yang luput, tak sedikit pemudik yang dikarantina justru melarikan diri.

"Karena fasilitas kurang memadai," katanya. Ruang karantina rata-rata menggunakan ruang kelas dengan alas karpet, atau deretan bangku yang ditata menjadi tempat tidur.

Akan lebih baik jika ruang karantina disediakan televisi, free wifi, koran dan sebagainya. "Kenyataannya banyak yang lari. Kenapa? Tidak berhasil," sebutnya.

Di Probolinggo, hingga Jumat (24/4/2020), pemkab setempat mengarantina 1.721 pemudik. 164 di antaranya telah selesai (pulang), dan sisanya sebanyak 1.557 orang masih dikarantina.

Kebijakan karantina bagi pemudik, belakangan juga dilakukan oleh Pemkot Probolinggo. Karena kondisi tersebut, menurut pimpinan Syubbanul Muslimin ini, kampanye tidak mudik harus jadi pilihan utama. Kalau bisa melarang mudik, untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang menjadi pandemi global. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES