Sejarah Hari Ini: 26 Agustus, 275 Tahun Pos Indonesia dan Letusan Krakatau

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini mencatat, tepat hari ini, 275 tahun yang lalu, Kantor Pos pertama di Indonesia berdiri. Kantor Pos pertama diresmikan pada 26 Agustus 1746 di Batavia (Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff. Momen ini kemudian menjadi dasar penetapan Hari Ulang Tahun Pos Indonesia.
26 Agustus 1883 juga tercatat sebagai peristiwa letusan Gunung Krakatau. Letusan ini masuk dalam daftar letusan terbesar dalam sejarah.
Advertisement
1746: Berdirinya Kantor Pos
Foto sosok pengantar pos Indonesia. Petugas pengatar surat masih menggunakan sepeda kayuh. (foto: tropenmuseum royal tropical institute)
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746.
Kantor Pos didirikan dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.
Dikutip dari laman resmi Pos Indonesia, setelah Kantor Pos Batavia didirikan, empat tahun kemudian didirikan Kantor Pos Semarang untuk mengadakan perhubungan pos yang teratur antara kedua tempat itu. Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.
Seiring perkembangan waktu, pada 1875, dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan dengan nama Posten Telegrafdienst. Perubahan kembali terjadi pada 1877. Pemerintah Kolonial mengubahnya menjadi Union Postale Universelle. Ini dilakukan karena dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).
Di tahun 1945, Pos Indonesia juga berubah. Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Namun, pada 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.
Pasca kemerdekaan, dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 pemerintah menganti Jawatn PTT menjadi Perusahan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro) sebelum berganti lagi menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro pada 1978. Perusahaan Umum Pos dan Giro menjadi badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.
Menjadi PT Pos Indonesia (Persero)
Logo PT Pos Indonesia. (foto: Pos Indonesia)
Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada tanggal 20 Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreativitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantor Pos online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
1883: Gunung Krakatau Meletus
Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lava. (foto: kompas)
Sejarah mencatat, Gunung Krakatau meletus hebat pada 26 Agustus 1883 tepatnya pukul 12.53. Laporan menyebutkan, adanya awan panas beserta puing-puing yang melambung tinggi ke udara hingga 24 kilometer. Dahsyatnya ledakan gunung Krakatau dilaporkan terdengar hingga Australia yang berjarak 4.500 kilometer. Peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa mematikan sepanjang sejarah yang mamakan korban hingga 36.000 orang yang meninggal dunia.
Dilansir dari kompas.com, penyebab erupsi gunung Krakatau adalah bergeraknya lempeng tektonik sehingga membentuk kerak bumi. Selain menyebabkan timbulnya korban jiwa, letusan Krakatau juga menyebabkan pengaruh pada iklim sehinga terjadi penurunan suhu di dunia. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |