Satu Dekade TIMES Indonesia, Gerbang Informasi Penghubung Generasi Masa Depan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sepuluh tahun bukanlah sekadar hitungan kalender. Ia adalah perjalanan iman, kerja keras, dan keyakinan yang diuji waktu. Sepuluh tahun ini adalah bukti bahwa sebuah mimpi, meski lahir dari kota kecil, bisa menjelma menjadi jejaring media yang menembus panggung dunia.
Ketika kami mendirikan TIMES Indonesia Network (TIN) pada 2015, kami tidak memiliki modal berlimpah, tidak punya gedung megah, bahkan tidak punya kepastian jalan ke depan. Yang kami punya hanyalah keyakinan sederhana.
Advertisement
"Indonesia membutuhkan media yang memberi harapan, bukan sekadar menambah kegaduhan."
Di tengah arus besar media yang berlomba mengejar sensasi, kami memilih jalur sepi. Jalur itu, jurnalisme positif. Sebuah keyakinan bahwa berita bukan hanya tentang menyampaikan fakta, tetapi juga menyemai optimisme, menyalakan harapan, dan membentuk mentalitas bangsa yang berdaya.
Dan sejak hari pertama, kami berjanji pada diri kami sendiri. “Jangan pernah lelah menyalakan cahaya.”
2016 – Indonesia Yakin Bisa
Tahun pertama perjalanan kami adalah tahun menyalakan api. Kami sadar, mimpi sebesar ini tak mungkin berdiri sendirian. Visi kami “Menjadi Media Online Mainstream Berjaringan Nomor 1 di Indonesia” segera merekatkan banyak pegiat media, dari kota ke kota, desa ke desa.
Dalam waktu singkat, 30 biro aktif berdiri. Masing-masing menjadi mercusuar optimisme di daerahnya.
Di ulang tahun ke-2, kami mendeklarasikan tema “Indonesia Yakin Bisa.” Ia bukan sekadar tema perayaan, melainkan ikrar bersama. Dari rahim semangat itu lahir jargon yang terus kami bawa hingga kini:
“Lawan satu konten negatif dengan seratus konten positif.”
Kami tahu, mungkin tidak semua orang akan percaya. Tapi kami yakin, bangsa yang besar hanya bisa dibangun di atas optimisme.
2017 – Ketahanan Informasi Nasional
Tahun kedua adalah tahun pengakuan. Saya masih bisa mengingat dengan jelas momen bersejarah di Hotel Tugu Malang, ketika Presiden Joko Widodo berdiri di hadapan kami.
Beliau berkata:
“Indonesia butuh optimisme untuk membangun bangsa dan negara. Optimisme itu bisa melalui konten informasi yang optimis dan positif. Saya setuju jurnalisme positif TIMES Indonesia.”
Kata-kata itu tidak hanya sebuah pujian. Bagi kami, ia adalah mandat. Bahwa tugas kami bukan sekadar memberitakan, melainkan menjaga ketahanan informasi nasional.
Untuk menopang itu, kami meluncurkan Aplikasi Jurnalisme Positif (AJP), sebuah sistem pengelolaan konten konstruktif pertama di Indonesia. Melalui AJP, kami menata kerja redaksi agar berita tidak sekadar breaking news, tetapi juga breaking pessimism.
2018 – Indonesia Bahagia dari Hidup Positif
2018 adalah tahun ujian. Indonesia memasuki tahun politik, di mana suhu informasi meningkat tajam, polarisasi menganga, dan ujaran kebencian berseliweran.
Kami tahu, arus itu bisa menyeret siapa saja, termasuk media. Tapi kami memilih berdiri tegak, memegang satu filosofi sederhana:
“Jagalah pikiranmu tetap positif, karena pikiran positif akan memengaruhi takdirmu.”
Tema kami waktu itu adalah “Indonesia Bahagia dari Hidup Positif.” Kami ingin mengingatkan bangsa ini bahwa kebahagiaan bukan datang dari menang atau kalahnya sebuah kontestasi politik, melainkan dari cara kita menjaga pikiran dan hati.
TIMES Indonesia berdiri sebagai oase di tengah panasnya perdebatan nasional.
2019 – Kantor Berita Positif Indonesia
Di tahun ini, kami mengambil langkah berani: mendeklarasikan diri sebagai Kantor Berita Positif Indonesia.
Tema besar kami adalah “Indonesia Digital Berkeadaban.” Kami ingin membuktikan bahwa di tengah derasnya digitalisasi, masih ada ruang bagi keadaban, sopan santun, dan optimisme.
Kami tidak sendirian. TNI, Polri, akademisi, perbankan, pelaku pariwisata—semuanya berdiri bersama kami.
Saat hoaks merajalela di tahun politik, kami turun langsung bersama tim Cek Fakta Pilpres 2019. Kami tidak hanya menjadi penonton, melainkan ikut menjaga agar demokrasi tidak tumbang oleh kabar palsu.
Tahun ini pula lahir iGuides.co.id, indeks rekomendasi pertama di Indonesia. Sebuah panduan bagi masyarakat untuk menemukan yang terbaik dari bangsa ini.
Dan untuk memberi penghargaan kepada mereka yang menyalakan cahaya, kami meluncurkan Anugerah TIMES Indonesia (ATI).
2020 – Peradaban Baru Media
Usia lima tahun adalah usia menuju kedewasaan. Di titik ini, kami sadar: TIMES Indonesia tidak boleh berhenti hanya sebagai media.
Kami melahirkan ekosistem digital baru: TIMES TV, TIMES Academy, Digital Citizen Journalist, Kopitin, Podcast TIMES, Pasaria TIMES, e-Koran, hingga TIMES Institute.
Semua inisiatif ini kami sebut sebagai peradaban baru media online.
Kami ingin membuktikan bahwa media bukan hanya ruang menyampaikan kabar, melainkan juga ruang kolaborasi, ruang belajar, dan ruang inspirasi.
2021 – Indonesia Bangkit
Pandemi Covid-19 mengguncang dunia. Jalanan sepi, usaha kecil mati, hotel-hotel kosong, sekolah tutup, dan rasa takut menyelimuti seluruh negeri.
Banyak media memilih memberitakan angka kematian, grafik lonjakan kasus, dan narasi duka. Kami tidak menutup mata pada kenyataan itu, tapi kami menolak terjebak di dalamnya.
Kami memilih memberi harapan. Kami meluncurkan program CSR Promo Rp50 miliar untuk UKM, pendidikan, hotel, dan pariwisata.
Dan ketika pemerintah melalui KPC PEN meminta kami memperluasnya, kami lipatgandakan program itu menjadi Rp100 miliar.
Bagi kami, tema tahun itu, “Indonesia Bangkit Indonesia Tangguh,” bukan hanya slogan. Ia adalah komitmen.
2022 – Semangat Indonesia
Pasca pandemi, bangsa ini butuh energi baru. Tahun 2022, kami memilih tema “Semangat Indonesia.”
Kami ingin setiap berita yang kami tulis bukan hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Bahwa jurnalisme bisa menjadi vitamin bagi jiwa bangsa.
Kami dorong redaksi dan kontributor untuk menulis dengan semangat membangun. Setiap paragraf bukan sekadar kata, melainkan suntikan energi.
2023 – Bertumbuh Bersama
Kami semakin yakin: media hanya akan besar jika tumbuh bersama masyarakatnya. Maka di tahun 2023, kami membuka pintu selebar-lebarnya.
Kami menggandeng lebih banyak kontributor, komunitas, dan UMKM. Kami jadikan media ini sebagai rumah bersama.
Pengakuan datang ketika Jenderal Dudung Abdurachman memberikan KASAD Award kepada TIMES Indonesia atas kontribusi dalam menekan stunting melalui pemberitaan positif.
Itu adalah momen penting. Kami menyadari, jurnalisme bisa ikut menyehatkan bangsa, bukan hanya secara mental, tetapi juga secara fisik.
2024 – Legacy Indonesia
Di usia sembilan tahun, kami mulai menatap warisan. Tema kami: “Legacy Indonesia.”
Legacy bagi kami bukan sekadar arsip digital atau liputan khas. Legacy adalah jiwa, semangat, dan cita-cita. Bahwa jurnalisme positif dan bisnis sehat harus diwariskan kepada generasi berikutnya.
Kami ingin anak-anak muda di masa depan membaca TIMES Indonesia bukan hanya sebagai situs berita, tetapi sebagai jejak peradaban.
2025 – Indonesia’s Gateway and Hub
Kini, di usia satu dekade, kami melangkah lebih jauh. Tema besar kami: “Indonesia’s Gateway and Hub.”
Kami tidak ingin TIMES Indonesia hanya dikenal di dalam negeri. Kami ingin ia menjadi pintu gerbang informasi, pusat kolaborasi, dan jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.
Melalui konten multibahasa, platform digital kreatif, dan ekspansi internasional, kami ingin mengabarkan bukan hanya tentang Indonesia, tetapi juga untuk Indonesia.
TIMES Indonesia adalah hub—pusat pertemuan antara ide, komunitas, bisnis, dan budaya.
Menatap Masa Depan
Satu dekade ini adalah bukti bahwa jurnalisme positif bisa bertahan, bahkan tumbuh. Kami tidak lagi sekadar media, tetapi sebuah gerakan. Gerakan yang menjaga ketahanan informasi nasional, memberdayakan UMKM, dan menguatkan diplomasi global.
Namun kami tahu, perjalanan ini belum selesai. Justru baru dimulai.
Kami akan terus berlari menuju horizon baru. Kami akan menyalakan lebih banyak mercusuar, dari desa-desa hingga kota-kota besar, dari nusantara hingga dunia.
Kami percaya, selama kami berpijak pada kebenaran, menjaga kepercayaan, dan memelihara semangat positif, TIMES Indonesia akan terus menjejak, melangkah, dan memberi arti.
Karena pada akhirnya, berita bukan hanya tentang hari ini—melainkan tentang warisan yang kita tinggalkan bagi generasi esok.
***
Catatan pendek Khoirul Anwar, CEO TIMES Indonesia National Network, di HUT ke-10 TIMES Indonesia
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |