Peristiwa Nasional

BGN Komunikasikan dengan Sekolah Cegah Kasus Alergi Siswa Penerima MBG

Kamis, 18 September 2025 - 17:52 | 6.57k
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah untuk siswa di Indonesia. (Foto: setneg.go.id)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah untuk siswa di Indonesia. (Foto: setneg.go.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin komunikasi dan kerja sama dengan sejumlah sekolah di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, untuk mencegah terjadinya kasus alergi pada peserta didik penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Koordinator BGN Wilayah Kabupaten Natuna Lutshia Widi Febiana di Natuna, Kamis, mengatakan langkah ini dilakukan untuk memastikan program MBG berjalan aman dan tepat sasaran, sekaligus menekan potensi risiko kesehatan pada anak-anak.

Advertisement

“Sejauh ini belum ada sekolah yang melaporkan adanya penerima manfaat yang alergi terhadap menu makanan yang disajikan,” ucap dia.

Ia menambahkan selain menyalurkan makanan bergizi, BGN juga menaruh perhatian besar pada aspek keamanan konsumsi. Karena itu, pihaknya menjalin hubungan erat dengan dinas terkait dan sekolah agar setiap informasi mengenai kesehatan siswa, termasuk riwayat alergi, dapat terdata dengan baik.

Sekolah diminta aktif mendata kondisi kesehatan siswa, terutama terkait catatan alergi terhadap bahan pangan tertentu. Data tersebut kemudian disampaikan kepada penyedia makanan MBG, sehingga menu yang diberikan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Selain sekolah, BGN juga bekerja sama dengan posyandu untuk melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi penerima manfaat dari kelompok B3, yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

“Kolaborasi ini penting agar program MBG tidak hanya memastikan anak-anak dan penerima manfaat lainnya mendapatkan gizi seimbang, tetapi juga menjaga keselamatan mereka dari risiko alergi atau gangguan kesehatan lain yang mungkin muncul,” katanya.

Ia menjelaskan distribusi MBG untuk anak sekolah dilakukan melalui sekolah, sementara untuk kelompok B3 disalurkan melalui posyandu.

Program MBG digulirkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak usia sekolah serta kelompok rentan lainnya.

“Untuk saat ini baru tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Natuna, dari 19 unit yang direncanakan,” ujar Lutshia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES