Peristiwa Nasional

Kasus Keracunan Program MBG, Bareskrim Polri Turun Tangan

Kamis, 25 September 2025 - 22:25 | 11.34k
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (25/9/2025). (FOTO: ANTARA/Nadia Putri Rahmani)
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (25/9/2025). (FOTO: ANTARA/Nadia Putri Rahmani)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri turun tangan memberikan asistensi dalam penanganan kasus dugaan keracunan yang terjadi pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf, mengatakan asistensi ini dilakukan untuk memastikan keamanan pangan dalam program pemerintah tersebut.

Advertisement

“Kami melakukan asistensi proses penanganannya supaya kami bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri,” ujar Helfi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (25/9/2025), seperti dilansir Antara.

Asistensi tersebut meliputi pengecekan proses pengolahan makanan mulai dari hulu hingga hilir. Hasil pemeriksaan nantinya akan dijadikan rekomendasi kepada pemerintah, khususnya pihak penyelenggara MBG.

Peninjauan SPPG di Banggai Kepulauan

Salah satu daerah yang mendapat perhatian adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Pada Rabu (24/9/2025), tim penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) usai insiden dugaan keracunan.

Tim dipimpin Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II, Kombes Pol Afrisal, dengan didampingi Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Ronaldus Karurukan. Peninjauan menyeluruh dilakukan di setiap ruangan dapur, termasuk dialog dengan karyawan Badan Gizi Nasional (BGN) yang terlibat dalam pengolahan makanan.

“Tim Bareskrim datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi dan mengumpulkan data serta informasi terkait dugaan keracunan,” kata AKBP Ronaldus.

335 Siswa Alami Gejala Keracunan

Data Rumah Sakit Trikora Salakan mencatat sebanyak 335 siswa mengalami gejala sakit perut dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program MBG pada Rabu (17/9/2025).

Hingga kini, status kasus masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian menegaskan proses pengumpulan bukti terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES