Peristiwa Nasional

Politik Dewasa, Prabowo Tegaskan Kerja Sama Pemerintahan Bisa Terjalin Lintas Partai

Senin, 29 September 2025 - 22:49 | 6.95k
Presiden RI Prabowo Subianto berpidato dalam acara akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). (Foto: Antara)
Presiden RI Prabowo Subianto berpidato dalam acara akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). (Foto: Antara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kedewasaan dalam berpolitik. Menurutnya, perbedaan partai politik tidak boleh menjadi penghalang bagi kerja sama dalam pemerintahan.

“Politik kita harus politik yang dewasa. Politik kita harus politik Indonesia. Demokrasi kita harus demokrasi Indonesia, demokrasi yang santun, demokrasi penuh persaudaraan. Berbeda partai enggak ada masalah, ya kan?” ujar Prabowo saat menghadiri acara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin (15/9/2025).

Advertisement

Prabowo menekankan demokrasi seharusnya dipahami sebagai ruang persaingan sehat dalam periode pemilu, baik legislatif, kepala daerah, maupun pemilihan umum nasional. Namun, ia mengingatkan agar persaingan politik tidak berubah menjadi permusuhan atau dendam pribadi.

“Rakyat kita tidak suka pemimpin yang penuh dendam. Rakyat kita tidak suka pemimpin yang gontok-gontokan,” kata Kepala Negara.

Kerja Sama Lintas Partai

Prabowo mencontohkan, perbedaan partai politik tidak menghalanginya bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang merupakan kader PDI Perjuangan. Meski PDIP tidak tergabung dalam koalisi pemerintahannya, kerja sama tetap berjalan demi kepentingan rakyat.

“Gubernur DKI, partai lain enggak ada masalah. Saya bisa kerja sama sama Pramono Anung. Kalau beliau enggak mau kerja sama, yang rugi justru rakyatnya,” ucap Prabowo.

Presiden juga menegaskan sikap tegas terhadap kader partai sendiri. Ia menyebut, meskipun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berasal dari Partai Gerindra, dirinya tidak segan memberikan peringatan jika ada tanda-tanda penyalahgunaan wewenang.

“Gubernur Jawa Barat kebetulan Gerindra, tapi kalau brengsek saya usut kau. Tapi saya yakin kau tidak brengsek,” tegasnya.

Politik Baru Tanpa Ideologi Lama

Menurut Prabowo, paradigma politik lama yang dilandasi perang ideologi sudah tidak relevan lagi. Seluruh bangsa, kata dia, telah sepakat menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi negara.

“Berbeda pilihan boleh, tapi jangan sampai mengorbankan persatuan. Yang utama adalah rakyat mendapatkan pemimpin yang ikhlas dan mampu bekerja sama, bukan pemimpin yang saling menjatuhkan,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES