Eddy Soeparno Dorong Penanganan Krisis Iklim Menjadi Prioritas Nasional

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan pentingnya menjadikan krisis iklim sebagai isu prioritas nasional. Menurutnya, perubahan iklim bukan lagi ancaman, melainkan kenyataan yang kini dihadapi sehari-hari.
“Krisis iklim itu nyata ada di depan kita. Dampaknya sudah kita rasakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari mulai dari anomali iklim sampai dengan kualitas udara yang terus memburuk di kota-kota besar,” katanya saat menjadi pembicara dalam Konferensi Nasional Pascasarjana Ilmu Politik UI.
Advertisement
“Sekarang bukan lagi perubahan iklim tapi lebih tepat menyebutnya sebagai krisis iklim. Situasi saat seharusnya sudah menjadi wake up call agar penangangan krisis iklim menjadi prioritas dalam kebijakan nasional."
Persoalan lingkungan lain yang disampaikan Doktor Ilmu Politik UI ini adalah penanganan sampah. Saat ini, Indonesia baru mampu mengelola 40 persen sampah, yang sebagian besar berasal dari rumah tangga dan pasar berupa sisa makanan serta plastik.
“TPA Bantar Gebang sekarang tingginya setara gedung 17 lantai. Selain di Bantargebang, masalah sampah meluas menjadi isu lingkungan, sosial hingga kesehatan. Sekarang saja misalnya kita bisa lihat tidak ada sungai di Indonesia yang ini bersih dari sampah,” ungkap Eddy.
Dalam upaya menjadikan krisis iklim sebagai prioritas nasional, Eddy Soeparno menyampaikan dirinya bersama Fraksi PAN DPR RI menginisiasi RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.
“Alhamdulillah RUU Pengelolaan Perubahan Iklim sudah ditetapkan menjadi Prolegnas 2026. Karena itu ke depan kami membuka ruang diskusi, aspirasi dan juga masukan untuk penyempurnaan RUU ini termasuk di dalamnya meminta masukan dari kalangan kampus,” lanjutnya.
Waketum PAN ini menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia hanya dapat dijawab dengan komitmen kolektif, keberanian mengambil kebijakan berorientasi jangka panjang, serta kolaborasi lintas sektor demi masa depan yang berkelanjutan.
“Persoalan iklim menyentuh kehidupan kita semua. Karena itu, saya sangat terbuka untuk kolaborasi dan kerja bersama lintas sektor. Ini bukan sekadar isu lingkungan, tetapi juga persoalan keberlangsungan bangsa,” pungkas Eddy.
Untuk diketahui, selain Eddy Soeparno, hadir pula pembicara lain yakni Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Lili Romli, M.Si., serta Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah RI, Prof. Dr. Ujang Komarudin, M.Si. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |