CAS Tolak Gugatan Israel, HNW: Sikap Indonesia Sudah Tepat dan Bermartabat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyambut baik keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (Court of Arbitration for Sport/CAS) yang menolak gugatan Federasi Senam Israel terkait larangan atletnya berlaga di Kejuaraan Senam Dunia 2025 di Jakarta.
Hidayat menilai keputusan tersebut menjadi kemenangan diplomasi olahraga Indonesia yang konsisten menolak kehadiran Israel karena alasan hukum dan kemanusiaan. Ia juga mengapresiasi sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir yang tetap tegas mempertahankan posisi Indonesia di hadapan CAS.
Advertisement
“Langkah Menpora untuk menghadapi gugatan Israel secara bermartabat berbuah hasil. CAS menolak tuntutan Federasi Senam Israel, dan Indonesia tetap menjadi tuan rumah tanpa harus melanggar prinsipnya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, sikap Indonesia sejalan dengan konstitusi dan peraturan perundangan, termasuk UUD 1945, UU Keimigrasian No. 6 Tahun 2011 yang telah diperbarui melalui UU No. 63 Tahun 2024, serta Permenlu No. 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah. Semua aturan itu, kata Hidayat, memberi dasar hukum kuat bagi Indonesia untuk menolak kehadiran warga negara Israel.
Hidayat menegaskan, posisi Indonesia bukan semata urusan politik, tetapi juga bagian dari komitmen kemanusiaan dan hukum internasional. Ia merujuk pada putusan Mahkamah Internasional (ICJ) Juli 2024 yang menyatakan negara-negara di dunia wajib tidak mengakui aktivitas Israel yang melanggar hukum di wilayah Palestina.
“Israel telah melanggar hukum internasional, melakukan genosida di Gaza, dan menewaskan ratusan atlet Palestina. Karena itu, sudah sewajarnya dunia mengambil sikap,” ujarnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu juga menilai langkah Indonesia serupa dengan yang dilakukan sejumlah negara lain. Beberapa ajang olahraga dunia di Eropa, seperti turnamen frisbee di Belgia dan balap sepeda di Bologna, Italia, juga menolak kehadiran tim Israel tanpa mencabut status tuan rumah.
Menurut Hidayat, alasan yang digunakan negara-negara tersebut serupa dengan Indonesia, yakni menjaga keamanan publik dan menghormati aspirasi masyarakat yang menolak kehadiran Israel akibat kekerasan terhadap warga Palestina.
Ia menambahkan, jika negara-negara di Eropa saja berani menolak Israel, maka Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dan sejak lama mendukung kemerdekaan Palestina seharusnya justru lebih tegas.
“Mayoritas rakyat Indonesia berpihak pada kemerdekaan Palestina dan menolak genosida Israel. Karena itu, langkah pemerintah sudah tepat dan justru menunjukkan sportivitas yang sejati,” tegasnya.
Hidayat berharap sikap Indonesia dapat menjadi contoh bagi federasi olahraga internasional seperti FIFA, UEFA, maupun IOC agar juga bersikap tegas terhadap Israel, sebagaimana mereka menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena invasi ke Ukraina.
“Jika Rusia bisa dihukum karena invasi, maka kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Gaza seharusnya juga mendapat sanksi serupa,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |