Peristiwa Nasional

Gus Dur Resmi Pahlawan Nasional, Maman Imanulhaq: RI Berdiri di Atas Cinta dan Kemanusiaan

Senin, 10 November 2025 - 14:30 | 1.28k
Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (FOTO: Maman Imanulhaq for TIMES Indonesia)
Anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq bersama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (FOTO: Maman Imanulhaq for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Keputusan pemerintah menetapkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional disambut penuh haru oleh anggota DPR RI sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama, KH Maman Imanulhaq.

Menurutnya, gelar tersebut bukan sekadar penghargaan formal, tetapi pengakuan terhadap perjalanan hidup seorang pejuang kemanusiaan yang melampaui batas ruang dan waktu.

Advertisement

"Gus Dur sudah menjadi pahlawan sejak lama karena beliau memperjuangkan manusia, bukan sekadar ideologi. Beliau memerdekakan akal, menjaga martabat kemanusiaan, dan membela yang lemah tanpa pamrih," ujarnya, Senin (10/11/2025).

Kiai Maman menilai, pengakuan negara terhadap Gus Dur menegaskan arah moral bangsa yang kini sedang diuji oleh intoleransi dan polarisasi sosial.

Dalam pandangannya, Gus Dur merupakan simbol keberanian melawan arus, sekaligus keteduhan seorang ulama yang mampu menembus sekat agama, etnis, dan politik.

"Ketika banyak orang memilih diam demi aman, Gus Dur justru bicara demi kebenaran. Ketika banyak yang menonjolkan agama untuk memecah belah, Gus Dur menunjukkan bahwa agama sejatinya menyatukan dan memanusiakan," tegasnya.

Sebagai Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI, Kiai Maman menekankan bahwa keteladanan Gus Dur harus dihidupkan kembali dalam kebijakan publik, pendidikan, dan kehidupan sosial.

Ia menilai, generasi muda perlu meneladani keberanian Gus Dur dalam mengubah cara berpikir masyarakat dari kecurigaan menjadi kasih sayang, dari kekuasaan menjadi pengabdian.

Lebih dari sekadar pemimpin, Gus Dur meninggalkan warisan moral dan spiritual yang terus menginspirasi perjalanan bangsa.

"Gus Dur tidak hanya meninggalkan warisan gagasan, tapi juga energi moral yang membuat bangsa ini tetap punya harapan. Menjadikan beliau Pahlawan Nasional berarti menegaskan bahwa Indonesia berdiri di atas cinta, keberanian, dan kemanusiaan," ujar Kiai Maman penuh haru.

Di akhir pernyataannya, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia, terutama kaum muda dan kalangan pesantren, untuk tidak hanya mengenang Gus Dur lewat nama dan gelar, tetapi juga dengan meneladani nilai perjuangan dan keberpihakan terhadap keadilan.

"Kalau hari ini Gus Dur diakui negara sebagai Pahlawan Nasional, sejatinya beliau sudah lebih dulu menjadi pahlawan di hati jutaan rakyat yang pernah disentuh oleh kasih dan keberaniannya," tutup Kiai Maman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES