Golkar Sidoarjo Menilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Wujud Keadilan Sejarah
TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo mengapresiasi langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.
Sekretaris DPD Partai Golkar Sidoarjo, Wahyu Lumaksono, menyebut keputusan itu sangat istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025.
Advertisement
“Kami sangat mengapresiasi Presiden Prabowo yang memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto. Presiden Soeharto, dikenal sebagai Bapak Pembangunan. Hingga kini, kiprah Pak Harto membangun Indonesia tetap menjadi inspirasi bagi para pemimpin, khususnya di Partai Golkar,” kata Wahyu, Selasa (11/11/2025).

Politisi muda Partai Golkar ini menilai, semangat pembangunan yang diwariskan Soeharto melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) masih relevan hingga sekarang. Program pembangunan itu, menjadi dasar peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penguatan sektor pertanian, industri, serta pemerataan ekonomi.
“Repelita adalah fondasi pembangunan jangka panjang yang menumbuhkan infrastruktur dan perekonomian nasional. Kini semangat itu diteruskan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di berbagai daerah,” ungkapnya.
Anggota DPRD Sidoarjo ini melanjutkan jika pengakuan negara terhadap Soeharto bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap tokoh bangsa, tetapi juga wujud keadilan sejarah. Menurutnya, di era kepemimpinan Soeharto, Indonesia pernah mencapai masa stabil secara politik, mandiri secara ekonomi, dan kuat dalam menjaga kedaulatan negara.
“Selama dipimpin Pak Harto, Indonesia mampu berdiri tegak. Ada semangat kekaryaan dan pembangunan berkelanjutan yang masih relevan dengan arah perjuangan Partai Golkar hari ini,” paparnya.
Langkah Presiden Prabowo Subianto yang sekaligus memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menunjukkan sikap kenegarawanan dan kedewasaan dalam memandang sejarah bangsa.
“Pak Prabowo meneladankan semangat rekonsiliasi dan persatuan nasional. Beliau menghormati jasa dua tokoh besar bangsa ini—Pak Harto yang menegakkan pondasi pembangunan, serta Gus Dur yang menegakkan nilai kemanusiaan, demokrasi, dan kebebasan pers,” tegas Wahyu.
Wahyu menekankan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pendirinya.
“Presiden Prabowo menunjukkan keteladanan sejati melalui penghormatan terhadap jasa para tokoh bangsa. Dari sinilah rekonsiliasi nasional berakar, demi membangun Indonesia yang lebih maju dan bersatu,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |