Peristiwa Nasional

Menteri Transmigrasi Serahkan 400 Sertifikat Hak Milik untuk Warga Translok Sumba Timur

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:56 | 15.39k
Mentrans RI M. Iftitah Sulaiman saat menyerahkan setifikat secara simbolis kepada warga transmigran di Laimbaru Desa Laindeha.(FOTO: Habibuin/TIMES Indonesia)
Mentrans RI M. Iftitah Sulaiman saat menyerahkan setifikat secara simbolis kepada warga transmigran di Laimbaru Desa Laindeha.(FOTO: Habibuin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Menteri Transmigrasi RI, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyerahkan secara langsung sebanyak 400 Sertifikat Hak Milik (SHM) kepada warga Transmigran Lokal (Translok) di Laimbaru, Desa Laindeha, Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (19/7/2025).

Penyerahan sertifikat ini menjadi bagian dari upaya Kementerian Transmigrasi dalam menuntaskan persoalan hak atas tanah bagi warga transmigran, termasuk permasalahan lama yang hingga kini masih menjadi prioritas.

Advertisement

"Pekerjaan Kementerian Transmigrasi memang banyak, termasuk menyelesaikan persoalan dari masa lalu. Tapi ini tetap menjadi tanggung jawab moral kami, terutama soal kepastian hukum atas tanah bagi transmigran," ujar Menteri Iftitah dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa pihaknya kini tengah menjalin koordinasi intens dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), salah satunya melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk percepatan penertiban sertifikat tanah bagi para transmigran.

"Kami juga mengapresiasi peran aktif dari Bupati, Dinas Transmigrasi, dan DPRD Kabupaten Sumba Timur yang memperjuangkan kepentingan masyarakatnya. Berkat sinergi inilah hari ini kita bisa menyaksikan penyerahan sertifikat ini," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menyambut positif kehadiran Menteri Transmigrasi di wilayahnya. Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan kawasan transmigrasi di Sumba Timur.

"Semoga sinergi ini terus terjaga dan semakin mempercepat pembangunan di kawasan transmigrasi, memberikan manfaat besar bagi masyarakat," kata Umbu Lili.

Ia menambahkan, program transmigrasi di Kabupaten Sumba Timur telah berlangsung sejak tahun 1994, dimulai dari dua kawasan yakni Melolo dan Lewa, dan hingga kini telah berkembang menjadi 30 unit pemukiman transmigrasi.

"Program ini tidak hanya memberikan kehidupan baru bagi para transmigran, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan daerah dan pemerataan penduduk di luar Pulau Jawa," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES