Kereta Cepat Whoosh Jadi Atraksi Wisata Favorit Turis Malaysia ke Bandung

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bagi banyak wisatawan Malaysia, perjalanan dari Jakarta ke Bandung kini bukan sekadar soal transportasi. Kereta Cepat Whoosh justru menjadi daya tarik tersendiri, layaknya sebuah atraksi wisata yang wajib dicoba.
Head of Tourism Marketing for Malaysia, Indochina, dan Brunei Darussalam dari Kementerian Pariwisata RI, Riska Inki Fitria, menyebut hampir setengah dari penumpang asing Whoosh berasal dari Malaysia.
Advertisement
“Sekitar 43 persen wisatawan mancanegara yang naik Whoosh adalah turis Malaysia. Jadi, mereka tidak hanya menggunakannya sebagai alat transportasi, tetapi juga menjadikannya pengalaman wisata,” ungkap Riska saat ditemui di pameran internasional MATTA Fair 2025, Kuala Lumpur, Sabtu (6/9/2025).
Sejak penerbangan langsung Malaysia–Bandung dihentikan, banyak agen perjalanan menawarkan paket wisata lewat jalur Jakarta. Kehadiran Whoosh menjadi nilai tambah yang membuat perjalanan ke Bandung semakin diminati.
Selain kereta cepat, wisatawan Malaysia juga gemar mencoba kereta panoramic milik PT KAI. Salah satunya tersedia di rangkaian Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta–Bandung.
Gerbong khusus ini menghadirkan pengalaman berbeda dengan jendela kaca besar dan atap transparan, memungkinkan penumpang menikmati panorama alam sepanjang perjalanan. Biasanya, turis memilih jadwal pagi hingga siang agar pemandangan lebih jelas terlihat.
Bagi wisatawan Malaysia, Bandung selalu punya magnet tersendiri. Belanja pakaian dan parfum, menikmati kuliner khas, hingga sekadar berjalan-jalan di kawasan factory outlet menjadi agenda favorit. Karena itu, infrastruktur transportasi seperti Whoosh maupun kereta panoramic dinilai penting untuk mendukung kunjungan wisata.
Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Danang Warsito, menegaskan bahwa kelengkapan infrastruktur sangat berpengaruh terhadap minat turis.
“Bandung dikenal sebagai tempat yang indah, sampai ada ungkapan ‘Bumi Pasundan tercipta saat Tuhan sedang tersenyum’. Maka, potensi kuliner dan belanja juga perlu terus digarap,” ucapnya.
Senada, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iendra Sofyan, menambahkan bahwa Pemprov Jabar terus berupaya menjaga kebersihan dan keamanan, sembari menggandeng pelaku usaha untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih baik. “Tanpa kolaborasi, upaya ini sulit terwujud,” katanya.
MATTA Fair 2025 sendiri berlangsung 5–7 September di Kuala Lumpur, diikuti ratusan agen perjalanan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang mempromosikan beragam paket wisata Nusantara. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |