IHSG Anjlok Setelah Reshuffle, Menko Airlangga: Ini Temporary

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah pasca perombakan (reshuffle) Kabinet Merah Putih bersifat sementara.
"Ini kan temporary. Kita lihat situasi yang berkembang," ujar Airlangga kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025), seusai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Advertisement
Airlangga mengajak publik untuk tenang dan menunggu perkembangan situasi. Ia menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kuat. "Tentu kita lihat lagi nanti ke depannya," ujarnya.
IHSG Melemah Pasca Reshuffle
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melemah pada penutupan perdagangan Selasa sore. IHSG ditutup turun 138,24 poin atau 1,78 persen ke posisi 7.628,61. Sementara itu, indeks LQ45 juga ikut terkoreksi 13,66 poin atau 1,74 persen ke level 769,93.
Sejak pembukaan pasar pada pagi hari, IHSG sudah bergerak di zona merah, melanjutkan pelemahan yang terjadi sehari sebelumnya.
Pelemahan ini terjadi setelah Presiden Prabowo melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati, Senin (8/9/2025) sore.
Menkeu Purbaya Yakin IHSG Akan Rebound
Menanggapi pelemahan pasar, Purbaya menganggap fenomena tersebut hal yang biasa. Namun, dia meyakinkan publik dirinya cukup berpengalaman menghadapi situasi semacam itu.
"IHSG anjlok biasa, mungkin (investor-red) takut. Tetapi kan saya lama di pasar, lebih dari 15 tahun. Jadi, saya tahu betul bagaimana memperbaiki ekonomi," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Senin (8/9/2025).
Ia pun optimistis IHSG akan kembali pulih dalam waktu dekat. "Dalam seminggu, dua minggu pasti akan balik," ujarnya.
Sementara itu, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebut bahwa pasar masih menantikan arah kebijakan fiskal dari Menkeu baru.
"Pelaku pasar menantikan langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait arah kebijakan fiskal yang berkualitas. Diharapkan kebijakan berjalan konsisten dengan komunikasi yang sinergis bersama otoritas moneter sehingga mampu menjaga kepercayaan pasar," tulis tim riset dalam laporan di Jakarta, Selasa (9/9/2025). (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Rizal Dani |