Peristiwa Daerah

Evakuasi 7 Pekerja Terjebak di Tambang Freeport Masih Terkendala Lumpur Tebal

Kamis, 11 September 2025 - 14:15 | 10.38k
Para karyawan PT Freeport Indonesia yang bekerja di area tambang bawah tanah (underground) di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. (ANTARA/HO-Freeport)
Para karyawan PT Freeport Indonesia yang bekerja di area tambang bawah tanah (underground) di wilayah Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. (ANTARA/HO-Freeport)

TIMESINDONESIA, MIMIKA – Upaya penyelamatan tujuh pekerja yang masih terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua Tengah, hingga kini terus dilakukan. Namun, evakuasi terkendala tumpukan lumpur basah yang sejak Senin (8/9/2025) malam menggenangi area tambang.

Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, menjelaskan peralatan berat yang dikerahkan tidak mampu menembus material lumpur. “Setiap kali diangkat, lumpur kembali terdorong ke depan. Kondisinya masih sangat banyak,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).

Advertisement

Mengantisipasi situasi tersebut, manajemen PT Freeport berusaha membuat jalur baru agar suplai makanan dan komunikasi bisa dilakukan dengan para pekerja. “Informasi yang kami terima, mereka sedang membuat lubang baru untuk dropping makanan,” tambah Firman.

Meski belum dapat memastikan kondisi ketujuh pekerja, ia berharap mereka dapat bertahan di bunker yang tersedia di area tambang bawah tanah. Terkait kabar adanya dua pekerja asing yang ikut terjebak, Firman menyebut belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan.

Informasi yang beredar di Timika menyebutkan, dua di antara pekerja merupakan warga negara asing asal Chile dan Afrika. Adapun daftar tujuh pekerja yang masih terjebak yaitu: Irwan, Wigih Hartono, Victor Manuel Bastida Ballesteros, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Zaverius Magai, dan Balisang Telile.

VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyampaikan bahwa hingga kini para pekerja yang terjebak belum bisa dihubungi. Atas kejadian tersebut, seluruh aktivitas tambang bawah tanah dihentikan sementara.

“Kami memusatkan seluruh sumber daya untuk evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang masih terjebak akibat aliran material basah,” jelasnya.

Pihak manajemen juga disebut aktif berkoordinasi dengan keluarga pekerja guna memberikan perkembangan informasi terkait proses evakuasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES