Gaya Hidup

Enteromix, si Vaksin Kanker ala Rusia: Perkecil Tumor Hingga 80 Persen

Jumat, 19 September 2025 - 00:11 | 7.18k
Ilustrasi: beberapa jenis vaksin. (Foto: TIMES AI Academy)
Ilustrasi: beberapa jenis vaksin. (Foto: TIMES AI Academy)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rusia kembali menarik perhatian dunia dengan pengumuman pengembangan vaksin kanker bernama Enteromix. Vaksin ini memanfaatkan teknologi mRNA yang sebelumnya terbukti efektif pada vaksin COVID-19.

Bedanya, jika vaksin COVID-19 digunakan untuk melindungi tubuh dari virus, Enteromix dirancang untuk melatih sistem imun agar mampu mengenali dan menghancurkan sel kanker.

Advertisement

Hasil studi praklinis yang dilakukan tim peneliti menunjukkan angka yang sangat menjanjikan: tumor dapat mengecil atau pertumbuhannya diperlambat antara 60 hingga 80 persen, tergantung jenis kanker yang ditangani.

Target Awal dan Jenis Kanker yang Diteliti

Dalam tahap awal, vaksin Enteromix difokuskan untuk menangani kanker kolorektal (jenis kanker usus besar atau rektum). Namun, penelitian tidak berhenti di situ. Para ilmuwan juga sedang mengembangkan varian vaksin untuk jenis kanker lain, termasuk glioblastoma.

Glioblastoma merupakan tumor otak yang sangat agresif, serta beberapa bentuk melanoma seperti melanoma okular. Hasil praklinis memperlihatkan bahwa Enteromix tidak hanya aman digunakan, bahkan dalam beberapa dosis, tetapi juga efektif dalam meningkatkan peluang kelangsungan hidup pasien. Meski demikian, data ini masih harus diperkuat melalui uji klinis pada manusia.

Alexander Gintsburg, salah satu peneliti utama dilansir dari Interfax menegaskan pentingnya teknologi ini. Menurutnya teknologi ini bersifat universal, sebuah vaksin yang dipersonalisasi tidak hanya untuk setiap jenis kanker, tetapi juga untuk setiap individu.

"Namun yang paling utama, vaksin akan diciptakan untuk jenis kanker yang hingga kini belum memiliki metode pengobatan yang memuaskan," ungkapnya melalui salah satu media Negeri Beruang Merah tersebut.

Proses Pengembangan dan Persetujuan

Pengembangan vaksin ini sudah berlangsung beberapa tahun. Selama tiga tahun terakhir, fokus utama penelitian adalah uji praklinis untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta stabilitas vaksin.

Saat ini, Enteromix sedang menunggu izin penggunaan klinis resmi di Rusia. Menariknya, perhatian terhadap vaksin ini tidak hanya datang dari Ruisa saja, namun beberapa engara mengirim utusannya untuk ikut memantau keabsahan penggunaan dan kemampuan vaksin kanker tersebut.

Bahkan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan turut mengirim tim untuk memantau perkembangan Enteromix, sekaligus meninjau kemungkinan pelaksanaan uji klinis di Indonesia. Langkah ini menunjukkan betapa besarnya harapan dunia terhadap terobosan baru di bidang onkologi ini.

Harapan dan Tantangan yang Dihadapi

Meskipun hasil penelitian praklinis begitu menjanjikan, para ahli kesehatan tetap mengingatkan bahwa jalan menuju penerapan luas masih panjang. Efek positif pada hewan percobaan tidak selalu identik dengan hasil yang sama pada manusia.

Uji klinis manusia dibutuhkan untuk mengetahui dosis optimal, efek samping jangka pendek maupun panjang, serta efektivitas menyeluruh. Selain itu, setiap jenis kanker memiliki karakteristik molekuler yang berbeda, sehingga respons terhadap vaksin bisa bervariasi.

Tantangan lain yang harus dihadapi adalah regulasi, kapasitas produksi dalam jumlah besar, distribusi global, hingga harga yang terjangkau bagi pasien di seluruh dunia.

Harapan Baru bagi Pasien Kanker

Terlepas dari tantangan tersebut, vaksin Enteromix menjadi secercah harapan baru dalam perjuangan global melawan kanker. Dengan kemampuan mengecilkan tumor hingga 80 persen, vaksin ini dapat menjadi senjata penting bagi dokter dan pasien dalam menghadapi penyakit yang selama ini dianggap sulit ditangani.

Jika berhasil melewati seluruh tahap uji klinis dan mendapat persetujuan regulasi, Enteromix berpotensi menjadi tonggak baru dalam dunia medis, membuka era baru pengobatan kanker yang lebih efektif, aman, dan berbasis teknologi modern melalui vaksin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Khodijah Siti
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES