Kesehatan

Nyeri Kaki Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung Tersembunyi

Minggu, 28 September 2025 - 06:19 | 6.92k
Ilustrasi penyakit Jantung. (FOTO: Freepik)
Ilustrasi penyakit Jantung. (FOTO: Freepik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Nyeri dan kelemahan pada kaki sering dianggap akibat radang sendi atau kram, namun kondisi ini bisa menjadi pertanda penyakit jantung tersembunyi. Dokter spesialis jantung intervensi, Dr. Palani Kannan, dari Apollo Spectra Hospital, Chennai, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala tersebut.

Menurut Dr. Palani, kondisi ini dikenal sebagai Peripheral Arterial Disease (PAD), yaitu penyakit pembuluh darah perifer yang menyebabkan aliran darah ke otot-otot kaki berkurang akibat akumulasi plak lemak. “Banyak orang mengira nyeri kaki disebabkan oleh artritis pada pinggul, pergelangan kaki, atau telapak kaki. Akibatnya, PAD sering tidak terdiagnosis,” ujar Dr. Palani, dikutip dari HindustanTimes, Jumat (26/9).

Advertisement

Gejala Peripheral Arterial Disease (PAD)

PAD biasanya menimbulkan nyeri pada paha atau betis yang disebut intermittent claudication, yakni nyeri yang muncul saat berjalan dan hilang setelah beberapa menit beristirahat. Selain nyeri kaki, gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kulit kaki mengkilap atau rambut rontok

  • Kelemahan atau mati rasa di kaki

  • Pertumbuhan kuku kaki lambat dan rapuh

  • Perubahan warna kulit, seperti pucat atau kebiruan

Dr. Palani menjelaskan bahwa gejala PAD sering tidak dihubungkan dengan jantung karena tanda klasik penyakit jantung muncul di dada, rahang, atau lengan, bukan di kaki.

Siapa yang Berisiko Terkena PAD

Beberapa kelompok lebih rentan mengalami PAD, termasuk:

  • Orang dengan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes

  • Individu dengan obesitas atau usia di atas 50 tahun

  • Penderita dengan riwayat keluarga penyakit jantung

  • Perokok atau individu dengan gaya hidup kurang sehat

“Faktor risiko ini membuat arteri mudah tersumbat, sehingga suplai darah ke kaki berkurang,” jelas Dr. Palani.

Langkah Pencegahan PAD

Dr. Palani menyarankan sejumlah langkah pencegahan untuk mengurangi risiko PAD dan penyakit jantung:

  1. Berhenti merokok karena tembakau merusak arteri

  2. Rutin memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah

  3. Menjaga berat badan ideal serta menghindari obesitas

  4. Mengurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan menerapkan pola makan sehat, misalnya buncis, kangkung, jagung, alpukat, biji chia, almond, dan lentil

  5. Mengelola stres dengan baik dan memastikan tidur cukup setiap hari

“Kesadaran yang lebih besar dan tindakan tepat waktu dapat menyelamatkan tidak hanya anggota badan, tetapi juga nyawa,” tutup Dr. Palani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES