6 Tips Menentukan Warna Material Bangunan sesuai Fungsi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemilihan warna material bangunan bukan hanya soal estetika, tetapi juga berkaitan erat dengan fungsi dan kesan yang ingin ditampilkan. Warna memiliki kekuatan untuk memengaruhi suasana ruang, memperkuat identitas bangunan, sekaligus meningkatkan kenyamanan penghuni. Karena itu, menentukan warna material tidak bisa dilakukan secara sembarangan, terutama untuk proyek hunian, perkantoran, maupun gedung publik.
1. Sesuaikan dengan Fungsi Bangunan
Setiap jenis bangunan memiliki fungsi yang berbeda, sehingga warna materialnya pun sebaiknya disesuaikan. Untuk gedung perkantoran, warna netral seperti abu-abu, putih, atau hitam sering dipilih karena memberi kesan profesional dan elegan. Sementara itu, untuk hunian, warna hangat seperti beige, cokelat, atau wood texture mampu menciptakan suasana lebih nyaman dan ramah.
Advertisement
2. Perhatikan Lingkungan Sekitar
Warna material juga sebaiknya selaras dengan lingkungan sekitar. Misalnya, bangunan di kawasan perkotaan modern dapat menggunakan warna-warna metalik atau solid yang tegas agar tampil menonjol. Sebaliknya, bangunan di kawasan hijau lebih cocok menggunakan warna natural seperti hijau, cokelat kayu, atau beige agar menyatu dengan alam.
3. Gunakan Warna untuk Efek Visual
Warna material bisa dimanfaatkan untuk menciptakan ilusi visual. Warna terang seperti putih atau krem dapat membuat bangunan terlihat lebih luas dan lapang, sementara warna gelap seperti abu-abu tua atau hitam memberi kesan kokoh dan mewah. Pemilihan kombinasi warna juga bisa membantu menonjolkan bagian fasad tertentu.
4. Ikuti Tren Warna Modern
Dalam dunia arsitektur, tren warna selalu berkembang. Saat ini, warna pastel, gradasi, hingga kombinasi kontras mulai banyak digunakan pada bangunan modern. Mengikuti tren warna bisa menjadi nilai tambah agar bangunan tampak kekinian sekaligus menarik perhatian.
5. Pilih Material dengan Variasi Warna Lengkap
Agar lebih leluasa dalam memilih, gunakan material bangunan yang menawarkan katalog warna beragam. Salah satu contohnya adalah ACP SEVEN, yang menghadirkan variasi warna solid, metalik, wood texture, marble, hingga mirror finish. Dengan banyaknya pilihan tersebut, arsitek dan kontraktor dapat menyesuaikan warna material dengan konsep desain yang diinginkan tanpa kehilangan kualitas dan daya tahan.
Lebih dari itu, ACP SEVEN telah digunakan di berbagai proyek berskala nasional karena kualitas materialnya yang teruji. Ketahanan panel, konsistensi warna, dan fitur tahan api menjadikan ACP SEVEN dipercaya oleh banyak kontraktor dan arsitek sebagai pilihan utama untuk proyek fasad di Indonesia.
6. Pertimbangkan Perawatan Jangka Panjang
Selain estetika, pikirkan juga perawatan jangka panjang. Warna cerah biasanya lebih cepat kotor sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Sementara warna gelap lebih tahan lama dari segi penampilan, tetapi dapat menyerap panas lebih banyak. Memilih material yang mudah dibersihkan akan membuat warna tetap terjaga dalam waktu lama.
Kesimpulan
Menentukan warna material bangunan sesuai fungsi adalah langkah penting dalam proses desain arsitektur. Warna yang tepat bukan hanya mempercantik tampilan, tetapi juga mendukung kenyamanan, identitas, dan karakter bangunan. Dengan mempertimbangkan fungsi, lingkungan, tren, serta memilih material berkualitas seperti ACP SEVEN, hasil akhir proyek akan lebih optimal, estetik, dan tahan lama.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |