Pesan Tajam Prabowo di APEC: Ekonomi Dunia Terancam oleh Serakahnomics
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto saat berbicara dalam pertemuan puncak KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, mengingatkan negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mengenai ancaman Serakahnomics atau greed economy yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.
Prabowo menegaskan dunia tidak hanya menghadapi ancaman yang bersifat ekonomi, tetapi juga greed economy, yaitu keserakahan yang wujudnya berupa korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kejahatan-kejahatan lintas batas, misalnya seperti perdagangan orang dan penyelundupan narkoba.
Advertisement
"Kami di Indonesia sedang berjuang melawan korupsi, melawan penipuan, dan melawan greed economy — ekonomi serakah, yang menahan pertumbuhan sejati," kata Presiden Prabowo di hadapan pimpinan delegasi dari 21 negara anggota APEC saat pertemuan puncak para pemimpin ekonomi APEC (AELM) di Gyeongju, Korea Selatan (31/10/2025), sebagaimana siaran resmi Tim Media Presiden Prabowo Subianto yang diterima di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Menurut Presiden Prabowo, ancaman-ancaman Serakahnomics itu tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga banyak negara. Alhasil, negara-negara perlu punya komitmen yang sama untuk melawan Serakahnomics tersebut.
“Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama diantara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita,” kata Presiden Prabowo.
Dalam pertemuan yang sama, Prabowo kemudian mengusulkan adanya kerja sama multilateral untuk melawan kejahatan-kejahatan lintas batas yang merusak fondasi ekonomi dunia serta mengancam kedaulatan bangsa. "Kita harus bekerja sama secara multilateral. Kita tidak bisa mengatasi bahaya ini sendirian," ujar Presiden Prabowo.
Presiden kemudian mencontohkan salah satu kejahatan lintas batas, yaitu perdagangan narkoba, yang saat ini menjadi musuh bersama negara-negara dunia. "Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius, karena bersifat trans-nasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian," kata Prabowo.
Presiden Prabowo, dalam pertemuan itu, kemudian kembali mengingatkan semangat APEC sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1989. "APEC punya misi untuk memfasilitasi perdagangan bebas, dan investasi melalui kerja sama multilateral yang berpihak pada rasa kebersamaan di seluruh kawasan. Keyakinan ini harus terus kita pertahankan. Kita tidak boleh membiarkan perbedaan-perbedaan merusak stabilitas yang telah lama menopang pertumbuhan kita," kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menghadiri KTT APEC 2025 di Gyeongju pada 31 Oktober–1 November, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Dalam sela-sela acara KTT APEC, Presiden Prabowo juga melaksanakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, Jumat, dan dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, Sabtu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
| Publisher | : Sholihin Nur |