Pemerintahan

DPRD Kota Malang Dorong Perempesan Pohon Jadi Agenda Rutin Cegah Pohon Tumbang

Selasa, 04 November 2025 - 15:39 | 1.13k
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, meminta Pemkot Malang bergerak lebih proaktif dalam mencegah insiden pohon tumbang di tengah meningkatnya cuaca ekstrem. Menurutnya, perempesan pohon harus menjadi agenda rutin, bukan hanya berbasis aduan masyarakat seperti yang selama ini berlangsung.

“Beberapa waktu terakhir ini saya mendengar banyak keluhan soal daftar tunggu perempesan pohon yang cukup panjang. Saya merekomendasikan kepada pemerintah kota untuk melakukan pemotongan pohon tidak berdasarkan aduan, tetapi menjadi sesuatu yang rutin,” ujar Amithya, Selasa (4/11/2025).

Advertisement

Ia menilai, Pemkot memiliki data yang cukup mengenai sebaran dan usia pohon besar di berbagai zona di Kota Malang. Karena itu, perempesan bisa dilakukan secara berkala tanpa perlu menunggu laporan warga terlebih dahulu.

“Ketika menunggu aduan, secara otomatis dengan kekuatan SDM, peralatan yang kita punya dan armada yang ada pasti mengakibatkan daftar tunggu panjang. Sehingga kami berharap kegiatan perempesan itu menjadi kegiatan bulanan yang rutin,” ungkapnya.

Amithya menegaskan, keselamatan masyarakat harus menjadi landasan kebijakan. Ia menyoroti bahwa peningkatan intensitas perempesan pohon mungkin memerlukan tambahan anggaran atau sumber daya, namun hal itu perlu ditempuh demi mencegah risiko jatuhnya korban.

“Ini kan untuk masyarakat. Kalau masih terkait perempesan saja mungkin bisa kita upayakan, tetapi kalau sudah berhubungan dengan nyawa kan tidak bisa diganti dengan apa pun,” katanya.

Lebih jauh, DPRD juga mendorong koordinasi antara DLH dengan perangkat kecamatan dan kelurahan. Pasalnya, setiap kecamatan saat ini sudah dibekali sarana prasarana penanggulangan bencana, termasuk sensor pendeteksi kondisi pohon.

“Jadi langkah terdekatnya adalah mendorong DLH untuk merutinkan perempesan pohon guna mengantisipasi pohon tumbang. Kami juga akan berkolaborasi dengan pejabat setempat agar pekerjaan bisa lebih cepat melalui gotong royong,” jelasnya.

Amithya menekankan, pemerintah tidak cukup hanya memberikan peringatan soal potensi bahaya saat cuaca ekstrem, tetapi juga harus mengambil langkah nyata di lapangan. 

“Perubahan pola kebijakan, katanya, menjadi kebutuhan mendesak agar insiden pohon tumbang tidak lagi menimbulkan kerugian, bahkan korban jiwa bagi warga Kota Malang,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES