Sosok

Wawan Wood dan Jeep Willys: 14 Tahun, 7 Jambore, Satu Komunitas

Minggu, 27 Juli 2025 - 12:00 | 7.57k
Wawan Wood, anggota Jakarta American Jeep (JAJ) saat acara HUT ke-41 JAJ yang digelar di Bukit Perkemahan Cibubur, Sabtu (26/7/2025). (Foto: dok Wawan Wood)
Wawan Wood, anggota Jakarta American Jeep (JAJ) saat acara HUT ke-41 JAJ yang digelar di Bukit Perkemahan Cibubur, Sabtu (26/7/2025). (Foto: dok Wawan Wood)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suswandono Wawan, pria kelahiran Madiun, 23 September 1977, sudah lebih dari 14 tahun menekuni hobi yang menjadi bagian besar hidupnya: Jeep Willys.

Kendaraan klasik Amerika ini bukan sekadar koleksi baginya, tetapi simbol persaudaraan, petualangan, dan kebebasan.

Advertisement

Setelah tujuh kali mengikuti jambore nasional, Wawan resmi dilantik sebagai anggota penuh Jakarta American Jeep (JAJ) pada 26 Juli 2025, bertepatan dengan ulang tahun komunitas ke-41. Pelantikan digelar di Bukit Perkemahan Cibubur, Jawa Barat.

“Jeep Willys itu punya daya tarik yang abadi. Desainnya sederhana, elegan, dan tangguh, tetap terlihat keren meskipun usianya puluhan tahun. Selain sejarahnya di Perang Dunia II, kendaraan ini melambangkan petualangan dan kebebasan,” ujarnya kepada TIMES Indonesia saat acara Jambore Nasional American Jeep XIII 2025 di Coban Rondo, Malang, Jawa Timur 5 Juli 2025.

Jeep Willys: Lebih dari Sekadar Hobi

Wawan-Wood-2.jpgWawan Wood bersama Ketua Umum PPAJI (Persatuan Penggemar American Jeep Indonesia) Letnan Jenderal TNI (Purn.) Mulyono Aji, M.A., saat perayaan HUT ke-41 Jakarta American Jeep di Cibubur, Minggu (27/7/2025). (Foto: dok Wawan Wood)

Ketertarikan Wawan pada Jeep Willys dimulai pada 2009, saat ia bekerja di dunia film dan berkenalan dengan sutradara Chiska Doppert. Dari sutradara itu, ia membeli Jeep Willys pertamanya. 

Sejak saat itu, Jeep bukan hanya kendaraan baginya, tetapi juga menjadi jalan untuk membangun jejaring, hobi, bahkan peluang bisnis.

Sejak 2014, Wawan bergabung dengan beberapa komunitas Jeep di Indonesia, termasuk WBC, MAJ, dan akhirnya Jakarta American Jeep (JAJ), yang menurutnya memiliki rasa persaudaraan yang unik. 

Filosofi komunitas ini, Seduluran Sak Lawase (persaudaraan selamanya), menjadi nilai penting baginya.

“Di komunitas ini, perbedaan latar belakang, budaya, dan pekerjaan tidak jadi penghalang. Semua saling membantu, mendukung, dan menghargai, seperti keluarga,” tambahnya.

Baginya, konvoi dan touring bersama komunitas bukan sekadar hobi, tetapi juga sarana penyegaran. Ada rasa bangga dan bahagia ketika mengendarai Jeep Willys di jalan raya atau melintasi jalur off-road bersama rekan-rekan. 

Ia juga aktif mengikuti jambore nasional, sudah tujuh kali, termasuk di Lampung, Bali, dan Malang. Salah satu momen yang paling berkesan baginya terjadi di Tabanan, Bali, pada 2022. ketika sambutan anggota JAJ begitu hangat meski ia datang bersama komunitas lain.  

“Saat itu saya datang bersama komunitas lain, tapi sambutan teman-teman JAJ begitu hangat, seakan keluarga lama yang bertemu kembali,” kenangnya.

Tak hanya soal keseruan, komunitas ini juga menjadi wadah kontribusi sosial. Wawan rutin ikut bakti sosial yang diadakan saat jambore nasional dan bahkan merencanakan kolaborasi bisnis dengan komunitas Jeep di masa depan. 

Momen Pelantikan

Wawan-Wood.jpgPenyerahan plakat keanggotaan Jakarta American Jeep (JAJ) oleh Ketua Eko Putranto (kanan) kepada Wawan Wood saat upacara pelantikan anggota JAJ di Bukit Perkemahan Cibubur, Minggu (27/7/2025). Wawan Wood memiliki nomor keanggotaan 330. (Foto: dok Wawan Wood).

Pada 26 Juli 2025, bertepatan dengan ulang tahun JAJ yang ke-41, Wawan resmi dilantik sebagai anggota penuh komunitas oleh Ketua JAJ Eko Putranto.

Pelantikan yang dilakukan pada 26 Juli 2025 bukan sekadar formalitas. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi: memiliki Jeep, aktif mengikuti kegiatan, dan ikut serta dalam sedikitnya lima kali jambore nasional. Untuk tahun ini, dari 33 pendaftar hanya 11 orang termasuk Wawan yang dilantik dengan nomor keanggotaan 330.

Bagi Wawan, momen pelantikan ini juga menjadi wujud pengabdiannya kepada komunitas. 

“Saya ingin membantu JAJ lebih dikenal, terutama di media. Selama ini, jambore sering diadakan tapi jarang terekspos. Saya ingin membawa kreativitas dan kepedulian agar komunitas ini punya gaung lebih besar,” katanya.

Selain aktif di JAJ, Wawan juga pernah menjadi bagian dari berbagai komunitas, seperti Airsoftgun, komunitas film—di mana ia menjabat sebagai Ketua Komunitas Film Madiun (KFM)—serta komunitas Jeep lain seperti WBC dan MAJ.

Ketika Hobi Membuka Pintu Rezeki

Di luar dunia komunitas, Wawan dikenal sebagai desainer interior dan pengrajin dengan spesialisasi kayu. Lewat brand Wawan Wood, ia memulai usahanya sejak bekerja di kantor konsultan arsitektur di Jakarta. 

Awalnya ia menamai bisnisnya Nature Wood, sebelum para klien menyarankan agar menggunakan nama Wawan Wood yang kini lebih dikenal luas, bahkan membawanya terlibat sebagai art director di beberapa film layar lebar Indonesia.

“Para klien menyarankan agar menggunakan nama Wawan Wood supaya lebih mudah dikenal, terutama di kawasan Jabodetabek. Ternyata benar, nama itu lebih melekat, bahkan membawa saya terlibat sebagai art director dalam film layar lebar Indonesia,” kenangnya.

Meski pekerjaannya berkutat pada desain dan kerajinan, Wawan mengakui bahwa Jeep Willys dan komunitasnya adalah bagian terbesar dalam hidupnya saat ini. 

Baginya, Jeep bukan sekadar hobi, tetapi juga sarana membangun persaudaraan, peluang bisnis, dan personal branding. “Hobi bisa jadi peluang bisnis kalau dijalani dengan tulus. Yang penting, tetap kreatif, fokus, dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Melalui hobi ini, ia juga bertemu banyak klien baru dari berbagai kota. “Kalau kita tulus mencintai hobi, rezeki tidak akan tertukar. Hobi bisa jadi peluang bisnis jika dikelola dengan tepat, apalagi Jeep Willys sering dibutuhkan untuk event, film, hingga wisata,” ujarnya.

Sebagai pengusaha, Wawan memegang teguh prinsip hidup sederhana namun dalam: kegagalan adalah guru terbaik, belajar merelakan yang tak bisa diubah, dan bersyukur atas hal-hal kecil agar hati lebih damai. “Bersedih boleh, tapi imbangi dengan kebahagiaan, habiskan waktu bersama orang terkasih, dan temukan hobi yang membuat hati senang,” tuturnya.

Dalam pekerjaannya, ia mendefinisikan dirinya dengan tiga kata: kreatif, fokus, dan bertanggung jawab. Impian besarnya adalah membawa usahanya meraih proyek berskala nasional—seperti yang pernah ia kerjakan untuk Balai Pelatihan BUMN & PUPR di Gadog, Museum BCA di Sentul, dan Hutan Kota Peruri di Jakarta Selatan—serta menjadikan JAJ sebagai komunitas Jeep yang semakin solid dan menjadi panutan di Indonesia.

Kepada generasi muda, Wawan berpesan: “Jadikan hobimu peluang bisnis yang memuaskan. Teruslah kreatif, fokus, dan bertanggung jawab. Bahkan jika bisnis itu belum berjalan sesuai harapan, setidaknya kamu bahagia karena melakukannya dari sesuatu yang kamu cintai.” (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES