Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto: Dari Meja Bisnis, Gandeng UMKM Malang Menuju Masa Depan

TIMESINDONESIA, MALANG – Di balik wajah Kota Malang yang terus tumbuh, ada cerita tentang seorang perempuan muda yang memilih jalannya sendiri. Putri Aidillah Nurfitriyah Kriswanto, bukan hanya seorang pengusaha sukses, tapi juga wakil rakyat yang membawa harapan ribuan pelaku usaha kecil di kotanya.
Putri lahir dari pasangan H. Makky Kriswanto, S.H. dan Hj. Maisyaroh, S.Pd., keluarga yang menanamkan nilai kerja keras sejak dini.
Advertisement
Ia meniti karier sebagai CEO PT Tomah Jaya Elektrikal, membangun jaringan bisnis, dan memimpin tim dengan keteguhan. Tapi di balik catatan sukses itu, ia menyimpan kegelisahan.
Setiap kali turun ke lapangan, Putri melihat wajah-wajah penuh semangat dari pelaku UMKM Malang penjual kue yang bangun sebelum subuh, perajin tas yang menjahit hingga larut malam, pedagang kaki lima yang tak pernah lelah memanggil pembeli.
Namun, di balik keteguhan mereka, ada cerita lain: sulitnya modal, kurangnya pendampingan, dan hambatan yang kerap tak terlihat, seperti bias gender yang membatasi ruang mereka untuk berkembang.
“Saya ingin menjadi penyambung lidah mereka, dan memastikan suara itu sampai ke meja kebijakan,” ujarnya pada TIMES Indonesia, Rabu (13/8/2025).
Meraih Kepercayaan Warga
Melalui Dapil Lowokwaru, Putri mencatat kemenangan signifikan pada Pileg 2024 dengan perolehan suara terbanyak, mengungguli sejumlah nama besar. Bagi Putri, itu bukan sekadar prestasi politik, melainkan kepercayaan masyarakat terhadap visinya.
Sebagai anggota Komisi D yang membidangi kesejahteraan rakyat—termasuk pendidikan, kesehatan, sosial, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan, pemuda dan olahraga, hingga kebudayaan—Putri memanfaatkan posisinya untuk mengawal kebijakan yang berpihak pada UMKM.
Data UMKM Malang: Dari Tantangan ke Target Besar
Perkembangan UMKM di Kota Malang menunjukkan tren dinamis. Pada 2022 tercatat ±7.920 unit usaha. Angka ini melonjak menjadi 29.058 pada akhir 2023, sebelum turun ke 21.270 pada Agustus 2024. Menjelang akhir 2024, jumlahnya kembali meroket menjadi 48.000 UMKM aktif.
Pemerintah kota menargetkan 2025 sebagai tahun “naik kelas” bagi UMKM dengan dukungan program pendampingan pemasaran digital, pembinaan manajemen, dan pengurusan legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB).
Dari Stadion Gajayana ke Lapak UMKM
Pada Mei 2025, Putri bersama Komisi D meninjau renovasi Stadion Gajayana untuk Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur IX. Ia menyoroti keterlambatan pekerjaan, tetapi juga melihat peluang besar.
“Event besar seperti ini bisa jadi panggung bagi UMKM kita. Mereka butuh kesempatan, bukan sekadar janji,” tegasnya.
Politik yang Membumi
Bagi Putri, politik harus menyentuh kehidupan nyata. Mulai dari mempermudah modal usaha, membuka akses pasar, hingga memastikan perlindungan hukum bagi pelaku UMKM.
Dengan langkah mantap, hati yang dekat pada rakyat, dan visi menjadikan UMKM Malang sejajar dengan pelaku usaha global, Putri Aidillah membuktikan bahwa politik bisa humanis, membumi, dan memberi harapan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |