Bogor Mendunia, Mariana Marino Ajak Gen Z Cintai Wisata dan Budaya Lokal
TIMESINDONESIA, BOGOR – Model berusia 18 tahun asal Ciawi, Bogor, Mariana Marino, atau akrab disapa dengan Mery, kini menjadi sorotan setelah didapuk sebagai Mojang Fotogenik Kota Bogor 2025.
Lulusan SMK Wikrama jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis ini memadukan hobinya di dunia photoshoot dan eksplorasi tempat wisata baru dengan misi pelestarian budaya daerahnya.
Advertisement
Dalam hal ini Mery menjelaskan, awalnya ia hanya menyalurkan minat di dunia modeling dan rutin mengikuti photoshoot. "Dari sana saya belajar bagaimana mengekspresikan diri, hingga akhirnya tertarik ke dunia pageant," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (28/10/2025).
Mery menyatakan bahwa Mojang Jajaka (Moka) Kota Bogor baginya bukanlah sekadar ajang penampilan, melainkan wadah untuk membentuk karakter, kepercayaan diri, dan berkontribusi nyata bagi daerah. Keyakinan inilah yang mendorongnya berani melangkah hingga mencapai titik ini.
Advokasi "Creative Youth" untuk Kekayaan Lokal
Selain prestasi terbarunya di ajang Moka Kota Bogor, Mery yang hobi photoshoot dan eksplor tempat wisata baru ini memiliki catatan apik dengan pengalaman lain yang menunjukkan kedisiplinan dan bakatnya.
Ia pernah menjadi bagian dari Kejuaraan Marching Band Piala Bergilir Ketua Umum Pengprov PDBI Jawa Barat 2017 dan meraih gelar Juara 2 Solo Vocal O2SN 2018. Pengalaman dalam Event Planner bersama PT One Spirit 2023 juga menjadi bekalnya dalam mengelola program.
Saat ini, advokasi utama yang ia jalankan adalah “Creative Youth for Local Culture”. Program ini bertujuan mengajak anak muda Bogor untuk bangga terhadap budayanya sendiri dan mengenalkan potensi wisata lokal melalui kreativitas digital, seperti konten foto dan video yang menarik.
Dia melihat peluang besar dalam advokasi ini. Ia menuturkan bahwa melalui platform ini, dirinya mendapat banyak pengalaman, wawasan mendunia, dan kesempatan memperkenalkan Bogor dengan cara yang disukainya, yakni lewat media kreatif.
Tantangan Konsistensi di Tengah Arus Digitalisasi
Dalam menjalankan misinya, Mery tidak menampik adanya tantangan yang harus dihadapi. Ia menyebut tantangan terbesarnya adalah bagaimana menjaga konsistensi dalam membawa nilai-nilai budaya di tengah arus dunia digital yang terus berubah. Selain itu, ia merasakan adanya tren pudar terhadap kecintaan generasi muda akan daerahnya sendiri.
Namun, Mery bersyukur karena ia selalu mendapat dukungan penuh. Ia menuturkan bahwa keluarga, teman-teman tercinta, keluarga agency Monno, dan orang-orang sekitar selalu memberikan dukungan, membuat ia terus semangat dan tidak mudah menyerah.
Mery menambahkan, orang tuanya pernah mengatakan, “Kejar semua keinginan kamu, pasti kamu mampu sampai kapanpun.” Kalimat itu, menurut Mery benar terbukti, karena orang tuanya selalu ada mendampingi di setiap langkahnya.
Optimisme: Bogor Mendunia di Tangan Generasi Muda
Lebih jauh Mery berharap banyak, melalui gerakan ini, anak muda Bogor semakin bangga dengan jati diri dan berani berkarya. Ia secara tegas mengajak generasi muda untuk aktif.
"Mari sama-sama kita buat karya yang positif dan bisa bikin nama Bogor makin dikenal dan mendunia," ajak model yang kini menjadi ikon promosi budaya lokal tersebut dengan senyuman khas manisnya.
Pemilik akun media sosial Instagram @merymariana_ yakin dan optimistis, dengan kreativitas digital yang tepat, kekayaan wisata dan budaya Kota Bogor dapat tersampaikan secara luas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
| Publisher | : Rizal Dani |