Sosok

Nurul Kurniasari, Pacu Literasi dan Ubah Pola Pikir Pemuda di Kubu Raya melalui Roemadjiwa

Sabtu, 08 November 2025 - 19:18 | 1.14k
Nurul Kurniasari, Alumni FIB Universitas Airlangga, mengajak masyarakat Kubu Raya melek literasi yang sebelumnya minat baca warga setempat rendah. (FOTO: Dok. Humas Unair)
Nurul Kurniasari, Alumni FIB Universitas Airlangga, mengajak masyarakat Kubu Raya melek literasi yang sebelumnya minat baca warga setempat rendah. (FOTO: Dok. Humas Unair)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Rendahnya minat baca mendorong Nurul Kurniasari (27) melakukan aksi nyata di lingkungan tempat tinggalnya. Koleksi buku semasa kuliah menjadi bahan bacaan pertama yang dapat dinikmati warga sekitar. 

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) pada 2020 di tengah pandemi, membawa , wanita muda ini kepada kondisi yang tidak menentu. Ia memutuskan pulang kampung di Kalimantan Barat. 

Advertisement

Awal 2021, Alumni FIB tersebut menjadi guru pengganti seni budaya di sebuah sekolah Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Perjalanan tersebut menuntunnya pada realita. Keprihatinannya akan minimnya akses bacaan dan rendahnya minat baca anak-anak di sekitarnya, mendorongnya membuka perpustakaan pribadi. 

Alumnus Bahasa dan Sastra Indonesia itu pun mendirikan perpustakaan kecil sederhana di rumahnya.  Inisiatif kecil yang ia rintis kini berkembang jadi komunitas bernama “Roemadjiwa”. Isi pertama perpustakaan itu adalah buku sastra pribadinya dari masa kuliah.

“Saya mulai merasakan keresahan-keresahan yang tak tertahankan. Berkaitan dengan literasi, saya merasa literasi di lingkungan saya mengajar tidak mumpuni. Belum lagi, sekolah masih belum ada buku yang menunjang. Saya yang punya buku banyak dari masa kuliah, dengan prinsip mulai aja dulu, saya membangun perpustakaan mini di rumah saya,” jelasnya, Sabtu (8/11/2025).

Bantuan 1.000 Buku

Rumah literasi yang kini dikenal dengan Roemadjiwa ini merupakan salah satu komunitas yang tergabung dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat.

Roemadjiwa telah menerima bantuan 1.000 buku sebagai bagian dari program nasional untuk meningkatkan literasi dan akses masyarakat terhadap informasi. 

Tak hanya jadi sekadar tempat baca, Nurul juga menyebutkan bahwa Roemadjiwa mengadakan berbagai kursus.

Program tetap lainnya ialah Jum’at Literasi yang digelar setiap hari Jumat dan kelas Bahasa Inggris.

"Teman-teman Roemadjiwa atau sering kami sebut memberdjiwa melakukan kegiatan-kegiatan literasi," kata Nurul.

Jika sebelumnya kelas Bahasa Inggris hanya berlangsung hari Minggu, saat ini Roemadjiwa membuka kelas Bahasa inggris setiap hari Senin-Kamis.

"Wajib diikuti oleh teman-teman yang secara sadar daftar dan telah mengikuti seleksi,” tuturnya. 

Dampak kehadiran Roemadjiwa mulai terasa. terutama dalam mengubah pola pikir generasi muda di kampungnya. Keyakinannya mengubah kondisi masyarakat sekitar, perlahan-lahan membuahkan hasil. 

“Tapi saya yakin, jika SDM di lingkungan saya terus dikembangkan,  bukan hanya anak-anak yang mengalami perubahan, tapi kampung ini akan bisa lebih memberikan dampak untuk lingkungan baik skala kecil maupun skala besar,” tegasnya.

Ingin Wujudkan Program Beasiswa

Selain mampu mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi lebih baik, prestasi Nurul mulai meningkat.

Ia  meraih Juara 2 Nasional Pemuda Pelopor Desa, keikutsertaannya dalam ajang tersebut memiliki tujuan strategis. Yakni memperkenalkan dan ingin mengangkat nama Reomadjiwa ke permukaanm

Menurut Nurul, jika Roemadjiwa bergerak dalam senyap maka tidak akan ada perubahan yang cukup pesat.

"Tetapi, jika saya memperjuangkan pada lomba-lomba terutama yang diadakan oleh pemerintah (Kemendes dan Kemenpora) saya yakin akan ada jalan dan warna baru untuk Roemadjiwa,” ujarnya bangga. 

Ke depan, ia berharap mampu mewujudkan program beasiswa bagi anak-anak berprestasi di Roemadjiwa. Impiannya satu, memajukan masyarakat di sekitar, beasiswa menurutnya tidak selalu berbentuk materi. 

 “Setiap kebaikan yang kita berikan pada masyarakat pasti akan kembali pada diri kita, mungkin ia tidak senantiasa berbentuk materi, bisa saja kebaikan tersebut berupa kekuatan-kekuatan baru yang akan mempermudah impian-impian kita di masa depan,” pesannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES