Raih 1st RU Puteri Kebudayaan Indonesia 2025, Rosana Meylani Bertekad Lestarikan Budaya Bangsa
TIMESINDONESIA, BATANG – Nama Rosana Meylani Helmaliasari, atau akrab disapa Rosa, kini semakin dikenal di panggung pageant nasional setelah sukses meraih gelar 1st Runner Up Puteri Kebudayaan Indonesia 2025.
Wanita cantik berusia 23 tahun asal Batang ini, yang juga merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, memiliki segudang pengalaman dan prestasi di bidang modelling dan kebudayaan daerah.
Advertisement
Rosa yang sehari-hari berprofesi sebagai influencer dan personal assistant, mencatatkan sejumlah pencapaian membanggakan. Ia pernah meraih Juara 1 Puteri Batik Nusantara tahun 2019, Juara 1 modeling event busana, dan menjabat sebagai Duta Wisata Kabupaten Batang tahun 2019.
"Sebelum menjadi 1st RU Puteri Kebudayaan Indonesia 2025, saya juga telah dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Jateng 2024," kata Rosa dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Minggu (9/10/2025).
Karantina dan Tugas Setelah Kompetisi
Untuk mencapai posisinya saat ini, Rosa menjelaskan bahwa ia melakukan persiapan matang yang melibatkan peningkatan pengetahuan budaya, fisik melalui hobi gym, golf, dan berkuda, serta kemampuan public speaking.
Selama masa karantina hingga malam Grand Final, kegiatannya meliputi berbagai pelatihan intensif dan sesi deep interview seputar wawasan kebudayaan. Sebagai 1st Runner Up, Rosa kini mengemban tugas penting untuk aktif berpartisipasi dalam festival dan pameran seni, serta pertunjukan yang menampilkan keragaman budaya Indonesia.
"Saya berkomitmen membuat program kebudayaan, seperti pameran busana tradisional meliputi fashion week, dan pameran makanan tradisional dengan menggagas pengadaan pasar tradisional setiap weekend," ungkap pemilik akun media sosial Instagram @rosamelann
Harapan dan Seruan untuk Generasi Muda
Ke depannya, Rosa memiliki harapan besar, yaitu memperkenalkan budaya lokal di tingkat nasional maupun internasional serta memberikan apresiasi terhadap insan pengerak kebudayaan. Ia ingin eksplorasi, promosi, dan pelestarian budaya Indonesia dapat membawa dampak positif.
Lebih lanjut Rosa meyakini, setiap orang adalah bagian dari ekosistem budaya. Tanggung jawab pelestarian budaya terletak pada bahu setiap yang cinta padanya. Oleh karena itu, ia menyerukan kepada generasi muda, khususnya kaum perempuan agar selalu aktif berperan.
"Yuk, sama-sama kita mengenal dan mempelajari budaya lokal," ajaknya. Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial untuk promosi budaya, menggunakan bahasa daerah, dan aktif dalam kegiatan seni di lingkungan sekitar, sebagai langkah nyata untuk saling menghargai dan melestarikan identitas bangsa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |