Tekno

Meta Perkuat Sistem Community Notes untuk Lawan Misinformasi, Efektifkah?

Kamis, 11 September 2025 - 14:27 | 6.38k
Logo Meta dengan latar logo aplikasi Facebook, Messenger, Intagram, Whatsapp, dan Oculus. (REUTERS)
Logo Meta dengan latar logo aplikasi Facebook, Messenger, Intagram, Whatsapp, dan Oculus. (REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Raksasa teknologi Meta memperkenalkan sejumlah fitur baru pada sistem cek fakta berbasis komunitas Community Notes. Sistem ini pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat awal 2025, dan kini mulai dikembangkan lebih jauh demi meningkatkan partisipasi pengguna dalam melawan misinformasi di platform mereka.

Mengutip laporan TechCrunch pada Rabu (10/9/2025), fitur terbaru memungkinkan pengguna menerima notifikasi ketika mereka berinteraksi dengan unggahan di Facebook, Instagram, maupun Threads yang telah mendapat Catatan Komunitas.

Advertisement

Selain itu, pengguna kini juga bisa mengajukan permintaan catatan atau memberikan penilaian apakah catatan tertentu dianggap membantu. Meski demikian, Meta menegaskan bahwa rangkaian fitur anyar tersebut masih dalam tahap uji coba.

Catatan Komunitas Masih Terbatas

Chief Information Security Officer (CISO) Meta, Guy Rosen, memaparkan data terbaru tentang perkembangan sistem ini. Sejak diluncurkan, tercatat lebih dari 70.000 kontributor telah menulis sekitar 15.000 catatan. Namun, hanya 6 persen di antaranya yang akhirnya dipublikasikan.

Untuk pasar sebesar Amerika Serikat dengan ratusan juta pengguna lintas platform, angka ini dinilai masih relatif kecil dan belum menunjukkan daya jangkau yang masif.

Meniru Model Twitter (X)

Sistem Community Notes Meta pada dasarnya meniru konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Twitter (kini X) pada 2021. Model ini memungkinkan sebuah catatan ditambahkan pada unggahan ketika pengguna dengan pandangan berbeda berhasil mencapai konsensus, tanpa memandang ideologi maupun afiliasi politik.

Meskipun dinilai dapat menyoroti misinformasi atau unggahan yang minim konteks, sistem konsensus ini juga menghadapi tantangan besar. Mencapai kesepakatan lintas perspektif bukanlah hal mudah, apalagi di ruang digital dengan jutaan interaksi setiap harinya.

Kritik dari Pengamat

Lembaga nirlaba Center for Democracy and Technology (CDT) menjadi salah satu pihak yang menyuarakan kritik terhadap efektivitas sistem Meta Community Notes. Mereka mengingatkan bahwa misinformasi sering kali sudah menyebar luas dan viral sebelum sempat dikoreksi oleh catatan komunitas.

CDT mengutip hasil studi yang menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen catatan akurat terkait misinformasi pemilu di AS tidak pernah ditampilkan kepada pengguna. Hal ini memunculkan pertanyaan besar mengenai kecepatan dan daya jangkau sistem tersebut.

Selain itu, CDT menilai efektivitas catatan komunitas di platform berbasis visual tinggi seperti Instagram dan Reels masih diragukan. Tantangan lain adalah kemampuan sistem ini untuk menjangkau ruang privat seperti Facebook Groups, di mana banyak percakapan dan penyebaran informasi berlangsung tanpa sorotan publik.

Desakan untuk Transparansi

CDT mendorong Meta agar lebih transparan dengan membuka data Community Notes ke publik serta menambahkan metrik tentang sejauh mana informasi terkoreksi dapat menjangkau pengguna.

Organisasi tersebut juga meminta Meta untuk mempertimbangkan kembali keputusannya menghentikan fitur pengecekan fakta tradisional, yang sebelumnya melibatkan pihak ketiga. Menurut mereka, Community Notes saja tidak cukup untuk menghadapi laju penyebaran misinformasi di dunia digital yang sangat cepat.

Jalan Panjang Melawan Disinformasi

Meski menuai kritik, langkah Meta memperluas fitur Community Notes dipandang sebagai upaya memperkuat pendekatan partisipatif dalam ekosistem media sosial. Dengan melibatkan langsung para pengguna, perusahaan berharap muncul ekosistem kolaboratif dalam menandai dan memberikan konteks pada konten yang berpotensi menyesatkan.

Namun, pertanyaan kunci tetap menggantung: apakah model ini mampu bekerja efektif di platform sebesar Meta dengan miliaran pengguna aktif?

Jawabannya masih menunggu waktu, uji coba, dan tentu saja transparansi dari Meta sendiri. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES