Suhu Bromo di Bulan Agustus dan September, Perlukah Sewa Jaket?

TIMESINDONESIA, MALANG – Gunung Bromo selalu menjadi tujuan wisata favorit, terutama di bulan Agustus ketika langit cerah dan pemandangan memukau. Banyak wisatawan sering terkejut dengan suhu udara yang cukup dingin pada malam hingga dini hari.
Berdasarkanpantauan langsung TIMES Indonesia, suhu berkisar 5–12 °C pada tengah malam hingga menjelang pagi. Dingin yang menusuk ini membuat persiapan jaket tebal, syal, dan sarung tangan menjadi hal penting sebelum memulai perjalanan.
Advertisement
Suhu dingin terasa paling kuat ketika wisatawan menunggu sunrise di Penanjakan. Angin yang berhembus kencang di area terbuka membuat tubuh cepat menggigil.
Mengetahui kondisi ini akan membantu wisatawan menikmati pemandangan tanpa terganggu oleh udara dingin. Waktu paling kritis untuk memakai jaket hanya sebelum sunrise hingga awal pagi.
Setelah Matahari Terbit: Jaket Bisa Dilepas
Setelah matahari terbit, suhu perlahan naik dari 13 ke 20 °C, sehingga udara menjadi jauh lebih hangat. Pada kondisi ini, jaket tebal biasanya sudah tidak diperlukan, terutama saat berjalan menuju kawah atau menjelajahi lautan pasir.
Banyak wisatawan melepas jaket dan menikmati perjalanan dengan lebih bebas. Mengetahui kapan suhu mulai hangat membantu merencanakan pakaian dengan lebih efisien.
"Tidak perlu memakai winter jacket yang tebal itu. Paddy jacket atau jaket rumahan saja sudah cukup," ungkap Nada, salah satu pengunjung asal Malang yang berkunjung ke Bromo di bulan Agustus 2025.
Bagi Nada suhu dingin Bromo bukanlah suatu yang perlu ditakuti. "Kapan lagi napas kita bisa mengeluarkan uap kalau tidak di tempat sesejuk ini dan menyentuh embun langsung dengan tangan kita, ya kan," ungkap Nada sambil memainkannya napasnya.
Perlukah Menyewa Jaket?
Bagi para wisatwan yang tidak membawa jaket dari rumah sangat disarankan untuk menyewa baju tebal penghangat badan tersebut. Menyewa jaket di sekitar Bromo bisa menjadi solusi praktis.
Anda juga bisa meminta sopir jeep berhenti sebentar di persewaan jaket atau guest house terdekat yang melayani persewaan peralatan mendaki. Harga sewa jaket berkisar mulai Rp35.000,- hingga Rp50.000,-.
Di tempat-tempat persewaan tersebut tak hanya jaket, anda juga bisa menyewa sepatu, topi hangat, syal atau sarung tangan. Namun untuk syal dan topi hangat juga bisa didapatkan di sekitar loket penjualan tiket dengan harga sangat terjangkau, yakni sekitar Rp10.000,-.
Alas Kaki dan Makanan
Penggunaan alas kaki yang tepat sangat penting saat berada di Bromo. Jalur menuju kawah dan lautan pasir cukup berbatu, berpasir, dan terkadang licin, sehingga sepatu yang nyaman untuk jalan jauh menjadi pilihan terbaik.
Sepatu gunung atau sepatu olahraga bertapak tebal dapat mencegah kaki cepat lelah dan cedera. Selain sepatu, topi, sarung tangan, dan penutup kepala juga penting untuk menjaga kenyamanan selama menjelajah.
Bromo juga menyediakan beberapa warung makanan dan minuman. Jadi, jangan repot membawa bekal dari rumah. Penjaja mi instan, bakso atau makanan atau makanan khas jawa bisa ditemukan di depan kawah Bromo. Makanan tersebut bisa dinikmati mulai Rp15.000,- saja. Anda bisa mengisi perut di sana sebelum mendaki.
Persiapan yang tepat, termasuk jaket dan alas kaki nyaman serta kaos tangan dan topi hangat membuat perjalanan aman dan menyenangkan. Dengan strategi ini, wisatawan bisa menikmati sunrise, lautan pasir, kawah, dan kawah Bromo dan mencipatakan ingatan indah tentang daerah kawasan Tengger tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khodijah Siti |
Publisher | : Rizal Dani |