Wisata

Pantai Watu Ulo, Pesona Batu Karang Sisik Ular dan Legenda Naga Nogo Rojo

Kamis, 16 Oktober 2025 - 00:31 | 626
Batu ular yang berada di pantai watu ulo Jember. (Foto : M. Abdul Basid / TIMES Indonesia )
Batu ular yang berada di pantai watu ulo Jember. (Foto : M. Abdul Basid / TIMES Indonesia )

TIMESINDONESIA, JEMBER

Kabupaten Jember memiliki salah satu destinasi wisata andalan yang tak hanya memukau dengan keindahan alam, namun juga diselimuti kekayaan legenda, yaitu Pantai Watu Ulo.

Advertisement

Secara harfiah berarti "Batu Ular" dalam Bahasa Jawa, pantai yang terletak di Kecamatan Ambulu ini menawarkan pengalaman wisata yang unik.

​Keunikan utama Pantai Watu Ulo terletak pada formasi batu karang alami sepanjang kurang lebih 110 meter yang menjorok ke samudra.

Rangkaian batu karang ini memiliki tekstur khas yang sekilas menyerupai sisik dari ular raksasa, atau bahkan naga.

"​Menurut warga legenda yang diyakini oleh masyarakat setempat, batu karang panjang tersebut merupakan potongan tubuh dari seekor naga jahat bernama Nogo Rojo," ujar Anshori selaku penjaga Pantai Watu Ulo saat ditemui di posnya, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, naga rakus ini diceritakan gemar memangsa makhluk laut dan kerap menyulitkan kehidupan para nelayan. ​

Konon, Nogo Rojo berhasil dikalahkan dan dipotong menjadi tiga bagian oleh seorang kesatria sakti bernama Joko Mursodo.

"Potongan tubuh naga itulah yang dipercaya berada di Pantai Watu Ulo. Sementara itu, bagian kepala naga dikisahkan terlempar hingga ke Pantai Grajagan di Banyuwangi, dan ekornya berada di wilayah Pacitan," ungkap Anshori.

​Tak hanya legenda Nogo Rojo, Anshori juga menceritakan Pantai Watu Ulo dan Pantai Papuma yang bersebelahan juga kerap disebut-sebut sebagai salah satu gerbang menuju keraton penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul.

"Mitos ini melahirkan larangan bagi pengunjung untuk mengenakan pakaian berwarna hijau dan merah saat berada di area pantai," jelasnya.

​Meskipun diselimuti kisah-kisah mistis, Pantai Watu Ulo tetap memikat wisatawan dengan panorama alamnya yang indah, pasir hitam yang luas, serta tebing-tebing yang eksotis.

Anshori menambahkan Selain menjadi destinasi wisata, pantai ini juga menjadi lokasi diselenggarakannya acara tahunan masyarakat setempat, yaitu Waton atau Festival Pegon.

"Festival ini merupakan arak-arakan kereta sapi sebagai wujud rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi dan laut," tambahnya.

Pantai Watu Ulo merupakan perpaduan harmonis antara keindahan alam dan kekayaan warisan budaya serta mitos yang terus hidup di tengah masyarakat. Namun, bagi pengunjung, diingatkan untuk selalu berhati-hati dan waspada, mengingat ombak di pantai selatan Jawa yang dikenal cukup besar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES