Pengembangan Pariwisata di Pulau Komodo, UEA Siapkan 5 Juta Dolar AS
TIMESINDONESIA, KUPANG – Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyediakan 5 juta dolar AS untuk pengembangan pariwisata di Pulau Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Gubenur NTT Johni Asadoma di hadapan Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri di Ruang Rapat Gubernur, Kantor Gubernur NTT, Jumat, mengatakan kini saatnya Uni Emirat Arab berinvestasi di NTT.
Advertisement
“Saya sangat berterima kasih karena Anda dapat mengunjungi NTT dan mendengarkan apa yang kami butuhkan dari negara Anda. Uni Emirat Arab sudah berinvestasi di tempat-tempat lain di Indonesia. Ini saatnya Anda berinvestasi di Nusa Tenggara Timur,” kata Johni.
Selain dukungan di sektor pariwisata, Johni juga berharap ada juga dukungan investasi dari pemerintah Uni Emirat Arab terutama untuk pengentasan stunting, serta untuk mengatasi persoalan di sektor perikanan, kesehatan, dan infrastruktur.
Johni saat ditemui mengatakan kedatangan tim dari Kedubes UEA tersebut dalam rangka penjajakan potensi investasi di bidang pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, terutama di Pulau Komodo.
Dalam kunjungannya, Dubes UEA didampingi oleh Kepala Seksi Hubungan Ekonomi Meera Al Azeezi, Analis Politik Abdul Rahman Ali, Analis Media Nur Kholis Ridwan, Sekretaris Eksekutif Fauzia Prawiranata, dan Analis Ekonomi Kedubes UEA di Jakarta A.M. Farul Baqi.
Dalam sambutannya Abdulla menegaskan keinginan Uni Emirat Arab menjadi bagian dari kisah sukses pembangunan di Nusa Tenggara Timur, terutama di sektor pariwisata.
“Nusa Tenggara Timur selalu kami perhitungkan. Begitu banyak hal yang disampaikan saat presentasi video tadi. Saya percaya, kalian memiliki begitu banyak potensi,” ujar Abdulla mengawali sambutannya.
Menurutnya, meski merupakan negara yang relatif muda, UEA telah menjadi salah satu negara raksasa di bidang ekonomi. Karena itu, ia mengharapkan kesepakatan-kesepakatan di berbagai area di NTT yang bisa terhubung dengan kepentingan investasi UEA.
“Berdasarkan sejarah hubungan antara Uni Emirat Arab dan Indonesia, saya katakan ini adalah hubungan bilateral yang sangat tinggi, yang berada di level tertinggi. Kedua negara kita saling menghargai. Kitalah yang mengatur momentum itu. Kitalah yang mengendalikan kisah sukses tersebut. Kitalah yang saling belajar, bekerja bersama satu sama lain. Hubungan Uni Emirat Arab dan Indonesia dimulai hampir 48 tahun yang lalu,” ujar Abdulla.
Memasuki usia ke-50 hubungan bilateral, Abdulla berharap bahwa hubungan yang ada berkembang dari sektor yang lebih tradisional ke sektor-sektor baru seperti pariwisata, pendidikan, layanan kesehatan, ketahanan pangan, dan lain-lain.
“Ini menunjukkan bahwa Uni Emirat Arab dan Indonesia bergerak ke spektrum baru hubungan bilateral,” tegas Abdulla.
Ia menuturkan, di wilayah turisme, kerja sama antara UEA dan Indonesia akan membantu Indonesia untuk menunjukkan ekosistem komodo yang lebih baik, serta dapat memperbaiki pariwisata di NTT secara menyeluruh.
“Komodo butuh ekosistem yang lebih baik, manifestasi yang lebih baik dalam cara kita menampilkan komodo. Proyek ini juga akan melibatkan lembaga pendidikan lokal seperti Universitas Nusa Cendana untuk menjadi bagian dari pengembangan ekosistem komodo. Kami mendorong pemerintah untuk mempercepat proses ini,” ucapnya.
Dia juga mengatakan proyek pelestarian Komodo tersebut sudah lama dicanangkan, tetapi belum dilaksanakan. Karena itu, ia mengharapkan ada kerja sama dan kolaborasi antara kedua negara. Proyek tersebut, menurut Dubes Abdulla, akan membawa dampak positif bagi pariwisata di NTT. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |