TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa jagung bukan sekadar komoditas pertanian, melainkan menjadi simbol harapan bagi masa depan dan kedaulatan pangan Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Zulkifli saat menghadiri gerakan tanam jagung serentak kuartal IV yang digelar di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (tanggal sesuai kegiatan), sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Jagung ini bukan cuma tanaman, tapi harapan. Dari sini kita bangun kemandirian pangan, kesejahteraan petani, dan stabilitas harga di tingkat rakyat,” ujar Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas, dikutip dari keterangan pers di Jakarta.
Zulhas juga mengapresiasi Polri, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah atas sinergi yang konsisten dalam mendampingi petani, memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta mendorong modernisasi pertanian berbasis teknologi.
“Pangan ini kerja bareng. Dari pusat sampai daerah, dari aparat sampai petani, semua punya peran. Kalau sinerginya kuat, kedaulatan pangan bukan cuma cita-cita, tapi kenyataan. Modernisasi ini juga harus terus kita tingkatkan. Dengan drone, petani bekerja berkali lipat lebih efisien,” tegasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, pemerintah juga melepas secara simbolis 80 ribu ekor benih ikan nila dan mengirim hasil panen kuartal III Kabupaten Tangerang ke Gudang Bulog di Banten, sebagai langkah konkret menjaga stok pangan nasional.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Anggota DPR RI Okta Kumala Dewi, Kepala Badan Pangan Nasional, Kepala BPS, Direktur Utama Bulog, Gubernur Banten, serta Bupati dan Wakil Bupati Tangerang.
Gerakan penanaman jagung serentak ini merupakan program nasional yang dilaksanakan bersama oleh Polri, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan kelompok tani. Tujuannya adalah mendukung swasembada pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional melalui kolaborasi lintas sektor.
Program tersebut juga berfokus pada peningkatan produksi jagung dalam negeri, pengurangan ketergantungan terhadap impor, serta peningkatan kesejahteraan petani melalui dukungan alat pertanian modern seperti traktor, pompa air, drone sprayer, dan benih unggul.
Hasil panen dari kegiatan ini disalurkan ke Bulog sebagai bagian dari cadangan pangan nasional. Hingga September 2025, program tanam jagung binaan Polri telah menghasilkan sekitar 2,83 juta ton jagung dari berbagai lahan pertanian di seluruh Indonesia. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Imadudin Muhammad |
Polda Jatim Periksa 17 Saksi Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
Pasar Murah Pemprov Jatim di Paciran, Akses Sembako Terjangkau Sasar Kawasan Pelosok
Utusan Trump dan Netanyahu Ikut Negosiasi Perdamaian Gaza di Mesir
Resmi Dilantik Presiden Prabowo, Menkeu Purbaya Beri Pesan untuk Ketua LPS Baru
Siswa Sekolah Garuda Optimistis Raih Mimpi Kuliah ke Cambridge
Tunggakan Capai Rp41 Miliar, BPJS Kesehatan Hentikan Layanan Kesehatan Gratis untuk 50.000 Warga Pamekasan
Musik Digital Indonesia Diproyeksikan Raup 231,64 Juta Dolar AS pada 2025
Menhaj Ungkap Visi Indonesia Sebagai Pemimpin Global dalam Pengelolaan Haji
KPK Periksa Kakanwil Kemenag Jateng, Dalami Mekanisme Kuota Haji 2023-2024
Nezar Patria: Jurnalisme Berkualitas Tak Bisa Digantikan AI