TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis konsumsi rumah tangga Indonesia akan mencatat pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen pada kuartal IV-2025. Keyakinan itu didorong oleh berbagai indikator ekonomi yang mulai menunjukkan tren pemulihan, terutama sejak pemerintah menggelontorkan dana likuiditas besar ke sistem keuangan nasional.
“(Pertumbuhan konsumsi rumah tangga) sekitar 5,5 persen atau lebih sedikit,” ujar Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, peningkatan konsumsi dipicu oleh kebijakan penempatan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar Rp200 triliun di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Dana tersebut bertujuan mempercepat penyaluran kredit ke sektor riil, meningkatkan peredaran uang, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau saya lihat dari data, penjualan ritel dari Bank Indonesia (BI) sudah mulai naik di September. Dampak dari uang yang saya gelontorkan mulai terasa di sistem,” jelas mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu.
Purbaya menambahkan, efek stimulus likuiditas ini diperkirakan akan semakin terasa pada bulan Oktober hingga Desember 2025. Pemerintah juga berencana terus memantau jumlah uang beredar sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan fiskal selanjutnya.
“Kalau masih kurang, saya akan tambah,” ujarnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menkeu Purbaya juga menyampaikan optimismenya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2025 dapat mencapai 5,67 persen. Ia menilai momentum penguatan konsumsi masyarakat, disertai dampak stimulus fiskal, akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Purbaya menyebut proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,8 persen tahun ini belum sepenuhnya mencerminkan tren positif di lapangan.
Data terbaru menunjukkan proporsi belanja masyarakat untuk konsumsi mencapai 75,1 persen pada September 2025, naik dari 74,8 persen bulan sebelumnya. Kenaikan tersebut dinilai sebagai bukti awal keberhasilan kebijakan pemerintah menempatkan dana besar di sistem keuangan sejak 13 September 2025.
Adapun rincian penempatan dana sebesar Rp200 triliun tersebut meliputi: Bank Mandiri Rp55 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Rp55 triliun, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp55 triliun, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI): Rp10 triliun. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Peringati Hari Santri Nasional, Unisma Umumkan Kenaikan Gaji dan Tunjangan Dosen serta Karyawan
959 Pelari Siap Berebut Medali di Kejurkot Atletik Kota Probolinggo 2025
Bupati Banjarnegara Buka Pelatihan Digital Marketing Rumah Kreasi Partai Demokrat
Hari Santri Nasional 2025, Pemkot Malang Gratiskan Pengurusan PBG dan SLF untuk Pondok Pesantren
Menjaga Ekologi, Menyelamatkan Bumi Nusantara
ChatGPT Atlas vs Google Chrome, Siapa Lebih Unggul?
Gandeng Yayasan Pelayanan Kasih A & A Rachmat, BMPS Banyuwangi Geber Pelatihan Guru Profesional
Lazisnu PCNU Sidoarjo Salurkan Santunan untuk Keluarga Korban Musibah Ponpes Al Khoziny
PP Darul Arqam Muhammadiyah Garut Raih Pesantren Award 2025
Rejuvenasi Santri Masa Kini